Sekitar pukul 9 lagi, saya sudah tiba di stasiun Bogor.Mbak Ira Latief dari Biro Kreatif dan Inovasi DPP HPI DKi Jakarta beserta tim juga sudah berkumpul di stasiun untuk bersama-sama naik angkot ke pintu utama Kebun Raya Bogor.
Tanggal 21 Januari, bertepatan dengan Hari Pramuwisata Internasional, dirayakan dengan acara Pengayaan di Kebun Raya Bogor. Â
Di Visitor Centre, kami disambut oleh Pak Junaedi yang akan menjadi tuan rumah selama kunjungan ke Botanical Garden paling tua  dan juga paling luas di Asia Tenggara ini.
Pak Junaedi juga menjelaskan bahwa luas Kebun Raya Bogor sekitar 87 hektar dan berdampingan dengan Istana Bogor sudah berusia lebih dari 200 tahun karena dibangun pada tahun 1817. Namun menurut sejarah cikal bakal kebun raya ini sudah ada dalam bentuk Samida (hutan buatan) semasa pemerintahan Prabu Siliwangi pada abad ke 15.
Diceritakan juga bahwa saat ini Kebun Raya Bogor dikelola oleh BRIN bekerja sama dengan PT MNR (Mitra Natira Raya) yang merupakan bagian Kompas Grup.
Acara dimulai dengan presentasi singkat mengenai Kebun Raya Bogor dan tanya jawab dan kemudian dilanjutkan dengan berkunjung ke tempat-tempat ikonik di kawasan Kebun Raya dengan menggunakan. Kendaraan Listrik.
Beberapa tempat menarik yang sempat  kami kunjungi adalah Taman Teijsmann, tempat kami sempat  melihat beberapa spesies tanaman langka dan juga belajar mengenai identifikasi tanaman tersebut.