Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menembus Garis Batas 46: Numpang Cap Prangko di Kantor Pos Tashkent

9 Januari 2024   10:15 Diperbarui: 9 Januari 2024   10:27 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor Pod Tahkent: Agustinus Wibowo

"Siapa mau ikut ke kantor pos?"  demikian tanya Mas Agus siang itu setelah kami baru saja pulang dari gereja Orthodoks di Tashkent.   Akhirnya karena kebetulan ingin mengirimkan kartu pos ke rumah, saya berjanji untuk siap sekitar 30 menit lagi di lobi.

Dengan membawa beberapa lembar kartu pos yang saya beli di Samarkand, saya pun siap di lobi sesuai waktu yang dijanjikan. Di sana sudah ada Mas Agus dan Grace yang juga ingin berkunjung ke kantor pos karena memang hobi filateli.  Bakhtoyor, pemandu wisata juga kebetulan ikut menemani. 

Kami segera memesan taksi online menuju ke Central Post Office Tashkent. Sebenarnya jaraknya tidak terlalu jauh dari hotel, tetapi karena memang kantor pos akan segera tutup maka kami memilih naik taksi dibandingkan dengan berjalan kaki. 

Sekitar 5-7 menit kemudian, taksi berhenti di tepi jalan tepat di depan gedung. Seperti yang sudah saya bayangkan sebelumnya, kantor pos Tashkent ini ternyata merupakan sebuah gedung megah peninggalan zaman Soviet dengan arsitekturnya yang khas. 

Trotoar di depan bangunan ini sangat nyaman dan lebar sebagaimana kebanyakan trotoar di pusat kota Tashkent.   Di depan gedung juga ada beberapa air mancur yang memancarkan airnya sehingga sejenak memberikan keteduhan tersendiri di sore hari itu.

Sejenak saya mengagumi tampak muka gedung kantor pos ini dengan tulisan O'zbekiston Pochtasi di atasnya.  Di bawahnya ada hiasan atau relief besar bergambar bola dunia lengkap dengan dua orbit berbentuk elips adan juga sebuah elips besar berhiaskan satelit yang mungkin melambangkan teknologi di bidang telekomunikasi.

Dengan Langkah cepat, Kami kemudian menaiki deretan anak tangga menuju ke pintu masuk kantor pos. Maklum waktu menunjukkan sekitar 15 menit sebelum kantor pos tutup.  Masuk ke ruangan dalam kantor pos, saya terpana dengan interiornya yang megah dan Anggun walau tetap memberikan nuansa dingin dan seram khas bangunan era Soviet.  Lantainya terbuat dari marmer dengan kombinasi warna krem dan marun yang membentuk pola hiasan yang cantik. 

Tampak ruangan yang sangat besar dengan langit-langit yang juga berhiaskan relung-relung berbentuk oktagon. Sekilas mirip model arsitektur fasad muka hotel Uzbekistan dalam perspektif yang berbeda.  Mas Agus langsung mengajak menuju ke bagian Filateli yang menempati salah satu ruangan berdinding kaca yang ada di sebelah kiri. 

Di sini kami melihat banyak koleksi prangko Uzbekistan yang cantik.  Mas Agus sempat membeli beberapa koleksi baik yang langsung beli di tempat maupun beberapa yang sudah dipesan terlebih dahulu.

Interior: Agustinus Wibowo
Interior: Agustinus Wibowo

Dari sini saya kemudian menuju ke kaunter dan menanyakan tempat membeli prangko untuk mengirim kartu pos. Ternyata harganya 6.600 Sum dan terdiri dari beberapa prangko. Mbak Grace juga ikut membeli prangko untuk ditempelkan di kartu pos.  Uniknya selain menempelkan prangko di kartu pos untuk dikirimkan melalui pos, kami juga bisa menempelkan prangko di kartu pos dan kemudian memindah petugas untuk memberikan cap di prangko. Namun kartu pos ini tidak dikirimkan melainkan langsung disimpan sebagai koleksi.

Dengan cara ini, kami yakin bahwa kartu pos akan aman karena sering juga kartu pos yang dikirimkan dari berbagai negara tidak pernah sampai ke tujuan di tanah air. Saya sendiri sering mengirimkan kartu pos ke alamat rumah sendiri untuk dikoleksi.  Kebanyakan sampai dalam waktu kurang satu bulan, walau ada yang lebih satu tahun setelah nyasar ke berbagi tempat dan sebagian lagi hilang tak tentu rimbanya.

Wah asyik juga melihat-lihat koleksi prangko di kantor pos Tashkent serta menempelkan banyak prangko ke kartu pos sore itu. Bersamaan dengan tutupnya kantor pos, kami meninggalkan bangunan cantik yang beralamat di Sharizabz Kochasi no 7 dengan kode pos 10000 di pusat kota Tashkent.

Dari kantor pos ini, kami kemudian berjalan santai kembali menuju Hotel Uzbekistan karena malam nanti aka nada acara berkunjung ke Magic City.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun