Dari sini saya kemudian menuju ke kaunter dan menanyakan tempat membeli prangko untuk mengirim kartu pos. Ternyata harganya 6.600 Sum dan terdiri dari beberapa prangko. Mbak Grace juga ikut membeli prangko untuk ditempelkan di kartu pos. Â Uniknya selain menempelkan prangko di kartu pos untuk dikirimkan melalui pos, kami juga bisa menempelkan prangko di kartu pos dan kemudian memindah petugas untuk memberikan cap di prangko. Namun kartu pos ini tidak dikirimkan melainkan langsung disimpan sebagai koleksi.
Dengan cara ini, kami yakin bahwa kartu pos akan aman karena sering juga kartu pos yang dikirimkan dari berbagai negara tidak pernah sampai ke tujuan di tanah air. Saya sendiri sering mengirimkan kartu pos ke alamat rumah sendiri untuk dikoleksi. Â Kebanyakan sampai dalam waktu kurang satu bulan, walau ada yang lebih satu tahun setelah nyasar ke berbagi tempat dan sebagian lagi hilang tak tentu rimbanya.
Wah asyik juga melihat-lihat koleksi prangko di kantor pos Tashkent serta menempelkan banyak prangko ke kartu pos sore itu. Bersamaan dengan tutupnya kantor pos, kami meninggalkan bangunan cantik yang beralamat di Sharizabz Kochasi no 7 dengan kode pos 10000 di pusat kota Tashkent.
Dari kantor pos ini, kami kemudian berjalan santai kembali menuju Hotel Uzbekistan karena malam nanti aka nada acara berkunjung ke Magic City.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI