Membaca prasasti ini saya harus termenung sejenak untuk memahami maknanya.  Yang jelas prasasti ini dibuat untuk memperingati jasa Cornelis Chastelein yang dijuluki sebagai Toean jang Peroesah. Dan dibuat atas nama Majelis Gereja yang diwakili oleh De Graaf dan Charente.  De Graaf sendiri memiliki jabatan sebagai Hulppredikker yang berarti asisten pengkotbah dan Charante sebagai orang tua atau Tetua di sana.Â
Kami kemudian masuk ke ruangan gereja. Dua deret kursi tempat ibadah yang terbuat dari kayu dengan pelitur coklat tua ada di tengah gereja. Di belakang mimbar ada di dinding dengan tembok marmer yang berhiaskan sebuah salib besar. Â Di depan mimbar ada altar dan meja untuk perjamuan dan juga pembaptisan yang semuanya ditutupi dengan kain warna ungu. Â Warna ungu ini pula yang dominan di gereja Kristen Pasundan yang kami datangi sebelumnya dan kemudian dijelaskan ada hubungannya dengan Natal yang sebentar lagi tiba. Â Selain itu juga terdapat piano dan organ yang digunakan untuk mengiri jemaat sewaktu beribadah,
Di bagian belakang ruang jamaah  ada tangga yang menuju ke balkon di lantai atas.  Di kedua sisi ada tembok dengan relung-relung yang lancip. Rupanya ini merupakan dinding gereja yang lama dan kemudian diperluas pada renovasi terakhir,
Saya kembali ke dekat pintu masuk dan dari sini jika melihat ke atas ternyata ada sebuah lonceng yang ada di menara gereja. Menara ini dapat dilihat kita keluar dari bangunan dan menuju ke Seberang jalan.
Di dinding dekat pintu masuk ini juga terdapat sebuah prasasti yang memuat daftar nama para pendeta yang melayani gereja ini sejak berdiri pada awal abad ke 18 hingga sekarang.
Di gereja ini kita juga bisa melihat pintu-pintu kayu yang diukir dengan nama-nama 12 marga jamaat Depok. Saya kemudian berkeliling dan mencatat nama-nama tersebut seperti , Bacas, Isakh, Jonathans, Jacob, Joseph, Loen, Laurens, Leander, Tholense, Soedira, Samuel, dan Zadokh. Â
Kami kemudian berfoto bersama baik di dalam gereja maupun di depan gereja. Â Namun dalam perjalanan menuju Cafe Cornelis untuk makan siang, dalam hati saya masih bertanya-tanya, apakah arti atau makna kata Toean yang Peroesah yang terukir cantik pada prasasti di dalam gereja. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H