Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ini Dia Plus Minus JIS Berdasarkan Pengamatan 4 Kali Nonton Selama Piala Dunia U-17

26 November 2023   11:54 Diperbarui: 27 November 2023   09:58 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang bendera. (Dokumentasi pribadi)

Solusi ini sudah lumayan tepat dan sekaligus juga mengungkap kelemahan JIS sebagai stadion yang mengumpulkan orang banyak pada waktu yang bersamaan. Perlu diketahui bahwa walaupun JIS memiliki kapasitas lebih 82 ribu penonton, selama perhelatan JIS hanya sebagian saja kursi yang dijual. 

Rupanya panitia sudah menyadari bahwa kalau penonton lebih banyak lagi akan bisa menimbulkan kemacetan parah di sekitar JIS. Penonton paling banyak hanya sekitar 15 ribu saja ketika menghadirkan tim kuat seperti Brasil dan Argentina. 

Hali ini dikarenakan JIS tidak dilengkapi dengan angkutan massal berbasis rel sekelas KRL atau MRT. Kalau hanya dengan bus Trans Jakarta kapasitas sekali angkut memang terbatas dan kalau banyak bus akan menyebabkan kemacetan juga di jalan sekitar. 

Yang lebih menarik lagi adalah hadirnya hujan pada dua kesempatan. Ketika sedang asyik menonton, mula-mula terdengar suara gemuruh. Dan kemudian hujan mulai turun di lapangan. Penonton tentu saja tidak kehujanan karena stadion memiliki atap. 

Namun ketika hujan makin lebat, ternyata sebagian penonton yang duduk di dekat lapangan juga terkenal air hujan yang tertiup angin. Penonton akhirnya pindah ke bagian atas. Untungnya penonton memang tidak penuh. 

Dan ketika meninggalkan stadion ternyata bagian luar stadion juga banyak air tergenang semata kaki. Ini tentu saja bukan banjir karena berada di ketinggian. Hal ini mungkin disebabkan sistem drainase yang kurang baik. Ketika itu banyak penonton yang harus pulang dengan menenteng sepatu.

Namun hujan juga yang menyebabkan pertandingan antara Brasil dan Argentina sampai ditunda sekitar 30 menit. Hal ini dikarenakan air menggenang di lapangan rumput sehingga harus dibersihkan dulu oleh petugas. 

Untung hujan tidak berlangsung lama. Kalau hujan lebih satu jam atau dua jam, pertandingan bisa dibatalkan. Juga penonton menanti atap yang bisa ditutup. Ternyata menutup dan membuka atap memang tidak mudah sehingga tidak dilakukan.

Mungkin drainase di lapangan juga kurang baik?

Salah satu hal yang juga cukup menarik untuk diperhatikan adalah kurang luasnya fasilitas musala yang ada di stadion. Sebagaimana diketahui, jika waktu magrib tiba, maka musala tidak mampu menampung membludaknya penonton yang ingin menunaikan salat magrib.

Dan ketika pulang dari pertandingan ini, kemacetan parah terjadi di sekitar stadion. Penonton yang memarkir mobil di Jakarta Expo harus antre sangat panjang menunggu bus shuttle. dan penumpang yang menunggu Trans Jakarta juga harus menunggu bus. Ketika tidak hujan dan tidak terlalu macet, biasanya bus sudah banyak yang menunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun