Setelah berjalan hampir 10 menit, tiba-tiba saja sebuah menara ada di hadapan saya. Saya sempat terkejut karena mengira saya sudah tiba di Menara Kalon yang dikunjungi dua hari sebelumnya.
Namun saya segera sadar bahwa walaupun sangat mirip menara ini tampak jauh lebih kecil dibandingkan dengan Menara Kalon. Madrasah di dekatnya juga bukan madrasah Mir I Arab dan masjid Kalon.Â
Walaupun menara yang sangat mirip dengan Menara Kalon namun penampilan madrasah ini tampaknya lebih sederhana dengan dinding bata dengan warna coklat yang monoton. Dari kejauhan tampak juga deretan kubah kecil di atas bangunan.
Di depan madrasah di dekat menara ini juga terdapat sebuah kolam yang biasa disebut Hauz dan menjadi ciri khas bangunan-bangunan tua di Bukhara.Â
Di sini banyak terdapat beberapa kursi dari kayu yang cantik untuk sekedar duduk istirahat. Lampu-lampu taman yang manis juga ada di sini dan kebetulan masih menyala.
Tidak ada seorang pun di depan kompleks madrasah dan menara serta kolam tua hauz ini. Salah satu sudut terdapat dua buah mobil yang sedang diparkir.Â
Rasa ingin tahu saya segera terjawab ketika melihat plakat dari kuningan yang terpampang di dinding menara. Di sini tertulis Khoja Kalon Minaret dengan angka tahun 1573-1579 dan statusnya sebagai cagar budaya dalam tiga bahasa yaitu Uzbek, Rusia, dan Inggris.
Kami berjalan di sisi kiri madrasah di dekat menara. Di sini juga terdapat beberapa kursi dan lampu taman, Ada juga pot dan pohon berbentuk semak-semak yang tidak terlalu tinggi.Â
Sebuah iwan atau pintu gerbang samping ada di antara lengkungan-lengkungan yang menjadi ciri khas madrasah ini. Kompleks madrasah dan menara ini ternyata nernama Khoja Gaukuson yang berarti "The Killing of Bulls" karena dulu tempat ini merupakan lokasi pejagalan hewan.Â