Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menembus Garis Batas 27: Berkunjung Tiga Kali Bernilai Sekali Naik Haji

27 Oktober 2023   12:35 Diperbarui: 27 Oktober 2023   13:44 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sini banyak penziarah yang berdoa dii depan makam atau juga duduk-duduk di bawah pohon yang rindang.  Suasananya terasa sangat sakral dan membuat kita merasa khusyuk. 

Makam utama: dokpri
Makam utama: dokpri

 Di salah satu sudut terdapat ruangan terbuka yang beratap dan di sini ada beberapa orang sedang duduk berdoa sambil mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran. 

Monumen kecil: dokpri
Monumen kecil: dokpri

Di bagian lain ada sebuah monumen kecil berbentuk kubah dengan empat buah menara. Mirip bagaikan miniatur sebuah masjid.  Konon di sini dulunya merupakan tempat orang berdoa dan meletakkan persembahan.  Tepat di sebelahnya ada masjid Emir Muzaffarkhan yang dibangun pada abad ke XIX. Saya sempat mengintip ke dalam ruangan masjid yang tampak sepi dengan beberapa tiang kayu yang mirip dengan tiang masjid Bolo Hauz di pusat kota Bukhara.

Deretan makam: dokpri
Deretan makam: dokpri

Masih di sekitar halaman Tengah ini, ada lorong kecil yang menuju ke deretan makam-makam yang telah berusia ratusan tahun. Makam ini umumnya milik para bangsawan dan raja-raja di Bukhara.  Saya sempat menyelusuri lorong-lorong kecil di antara makam yang berdinding cukup tinggi sebelum akhirnya kembali ke halaman Tengah. 

 Foto bersama: dokpri 
 Foto bersama: dokpri 

Ketika akan masuk lagi ke lapangan bagian belakang kompleks, ada dua Perempuan Uzbekistan yang mengajak berfoto. Mereka dengan ramah menanyakan dari mana asal kami. Halaman belakang kompleks mausoleum ini ternyata jauh lebuh luas dan merupakan tempat yang nyaman untuk bersantai. Sehingga nuansanya lebih santai.   Selain pepohonan, juga ada sebuah kolam atau danau buatan yang indah di kelilingi oleh pagar yang indah dan pepohonan yang rindang.

halaman  belakang : dokpri
halaman  belakang : dokpri

Juga banyak tersedia tempat duduk untuk bersantai dan bangunan-bangunan megah dengan atap dan kubah yang khas.  Di sini pula kamis sempat berinteraksi dengan penziarah  lokal yang berbahasa Tajik dan kemudian mengajak foto bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun