Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menembus Garis Batas 14: Masjid Bibi Khanum, Antara Fakta dan Legenda

3 Oktober 2023   21:38 Diperbarui: 3 Oktober 2023   22:09 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan-jalan pagi  hari di Samarkand, tepatnya di Ulitsa Tashkentkaya yang sekarang berganti nama Islam Karimov Street sangat nyaman.  Udara pun cukup bersahabat kali ini. Temperatur di gadget menunjukkan sekitar 32 derajat Celscius.   Menurut Mas Agus ketika mampir ke Uzbekistan bulan Juli lalu, suhu udara bisa mencapai lebih 44 derajat di siang hari.

Dengan menenteng tas belanjaan dan peci doppa khas Uzbek bertengger manis di kepala, saya melangkah dengan mantap dan hati yang gembira ke destinasi berikut, yaitu Masjid Bibi Khanum, sebuah masjid yang sangat megah dan paling besar pada zamannya dan dinamakan berdasarkan nama salah seorang istri kesayangan Amir Timur, yaitu Bibi Khanum yang berasal dari Tiongkok.   

Selain itu, di dalam tas plastik saya pun ada tempelan kulkas bergambar Amir Timur yang gagah serta putri cantik yang konon adalah Bibi Khanum, salah satu istri Amir Timur yang paling favorit.

Foto Bersama: Agustinus Wibowo
Foto Bersama: Agustinus Wibowo

Dari kejauhan kompleks Masjid Bibi Khanum ini terlhat megah dengan beberapa menara yang tinggi dan tiga buah kubah bersar yang berwarna biru. Tiak salah dan tidak dapat disangkal bahwa Samarkand pun mendapat julukan  Kota Kubah atau City of Domes.

 

Pintu Gerbang: dokpri
Pintu Gerbang: dokpri

Sejenak rombongan kami berhenti di depan gapura atau pishtak atau kadang juga disebut Iwan utama yang menjulang megah setinggi  sekitar 40 meter.  Dari kejauhan sudah tampak bertapa besar dan megah masjid ini. 

Pintu gerbang utama atau gapura alias Pistachnya memiliki arsitektur yang khas Asia Tengah dengan pengaruh  Perisa yang sangat kuat, Tampak ornamen dengan pola geometris mendominasi fasad muka gapura ini.  Juga ada kaligrafi kufi dan pintu masuknya sendiri merupakan pintu dari kayu yang seakan-akan menjadi pintu ketiga dari lengkungan yang membentuk titik lancip di puncak.   Kami pun segera berfoto berama dengan latar belakang gapura ini.

Papan Kaca: Dokpri
Papan Kaca: Dokpri

Tepat di depan ada papan nama dari kaca yang tembus pandang lengkap dengan QR Code dan tulisan Samarkand wara warni.  Di bagian puncak ada lambang kota Samarkand yang bergambar singa warna merah.  Papan nama ini bertuliskan Amir Temur (Bibi Xanim) Masjidi dalam Bahasa Uzbek dan terjemahan dalam Bahasa Inggris Amir Timur (Bibi Khanum) Mosque.   Jadi inilah nama resmi masjid yang lebig dikenal dengan nama Masjid Bibi Khanum ini.

Kami kemudian memasuki pintu gerbang dan sampai di halaman Tengah kompleks masjid ini. Di sebelah kiri dan kanan tampak dua kubah biru yang lebih kecil sementar di ujung sana terdapat kubah masjid utama.   Seraca arsitektur, bentuk masjid yang lahanbya berbentuk segi empat dengan panjang sekitar 167 meter dan lebar 109 meter ini dinamakan masjid dengan empat iwan yang memang sudah popular sejak sekitar abad ke XII. 

Tempat Al Quran Raksasa: Dokpri
Tempat Al Quran Raksasa: Dokpri

Yang menarik dari halaman tengah ini adalah sebuah bau marmer besar yang dulunya digunakan sebagai tempat menyimpan Al Quran tua dalam ukuran besar.  Al Quran yang asli nya sekarang di simpan di sebuah museum di kawasan Hazrati Imam Complex di Tashkent.  Menurut Mas Agus, dulunya batu ini tidak dikurung dan sering dijadikan semacam tempat keramat bagi kaum Perempuan yang ingin punya anak dengan cara merangkak di bawah batu.  

Tapi sekarang praktik ini sudah dilarang dan dipandang tidak sesuai dengan ajaran agama.  Dalam beberapa tahun terakhir ini, Uzbekistan memang mengalami banyak perubahan.

"Kalau dulu turis bisa bebas berpakaian apa saja bika berkunjung ke masjid-masjid, sekarang diharuskan berpakaian sopan dan Perempuan juga harus memakai kerudung.""  Tambah Mas Agus lagi.

Kubah : Dokpri
Kubah : Dokpri

Saya sejenak berjalan-jalan di sekeliling halaman dan mengagumi sambil membayangkan bagaimana megahnya masjid ini dahulu ketika baru dibangun. Konon masjid ini dibangun pada tahun 1399 dan selesai hanya dalam waktu 5 tahun yaitu pada 1404.  Maklum Amir Timur yang baru saja sukses menaklukkan India ingin segera menyaksikan masjid ini sudah selesai ketika dia kembali. 

Konon pembangunan masjid ini sendiri langsung di bawah pengawasan Saray Muluk Khanum alias Bibi Khanum yang konon masih keturunan Genghis Khan.  Tidak mengherankan jika Bibi Khanum ini sering juga disebut putri dari Tiongkok.

Salah satu kubah: Dokpri
Salah satu kubah: Dokpri

Menurut Daniyor, pemandu wisata, Pembangunan masjid ini juga banyak diselimuti kisah dan legenda yang sangat menarik untuk dikisahkan kembali.  Salah satunya adalah tentang arsitek masjid yang nakal.  Sang arsitek ini ketika melihat kecantikan sang ratu langsung jatuh cinta dan saking beraninya menyatakan akan menghentikan proses pembangunan masjid jika Bibi Khanum tidak memenuhi satu permintaannya.  Permitaannya adalah dia ingin mencium bibir Bibi Khanum.

Bibi Khanum yang cerdik lantas menjawab dengan menyuruh pelayan membawa telur dan berkata bahwa sama seperti telur, apa yang ada di dalam seorang Wanita ternyata sama saja walaupun dari luar tampak berbeda.

Namun arsitek itu tidak kehabisan akal dan membawa dua gelas, yang satu diisi air putih dan yang satu lagi diisi anggur putih.  Nah kalau saja saya meminum air maka saya tidak akan merasakan apa=apa, tetapi jika saya meminum anggur maka saya merasa terbakar panasnya api cinta.  Bibi Khanum akhirnya tidak dapat menolak, apalagi dia ingin agar masjid segera selesai sebelum suaminya kembali ke Samarkand, dan diam-diam dia pun mungkin tertarik dengan arsitek muda ini.

Interior masjid: Dokpri
Interior masjid: Dokpri

Namun siapa sangka ciuman sang arsitek meninggalkan jejak di pipi Bibi Khanum yang bisa diketahui ketika Amit Timur kembali Akibatnya Amir Timur marah dan menghukum keduanya.  Ada beberapa versi cerita termasuk sang arsitek yang ketika akan dihukum mati tiba-tiba saja bisa memmpunyai sayap dan kemudian terbang menuju Mashdad di Iran ataupun menuju ke Mekah.  Dan masjid ini kemudian diberi nama Masjid Bibi Khanum untuk mengenang istri terayangnya itu.

Lepas dari pesona legenda, saya kembali kea lam nyata. Berjalan di halaman dan mengagumi segala penjuru keindahan yang ditawarkan di sini. Saya juga sempat memasuki beberapa ruangan masjid , walau ada sebagian yang masih ditutup karena sedang direstorasi. 

Mihrab : Dokpri
Mihrab : Dokpri

Masih menurut cerita, bangunan masjid ini, yang dibangun dalam waktu sangat cepat ternyata tidak sanggup menahan kemegahannya sendiri hingga sedikit demi sedikit mulai runtuh.  Bahkan pada saat terjadi gempa besar di Samarkand pada 187, sebagian besar bangunan sudah runtuh.

Pemerintah Uni Soviet kemudian memulai kembali restorasi bangunan sedikit demi sedikit hingga akhirnya dilanjutkan oleh pemerintah Uzbekistan ketika negeri ini sudah Merdeka dan restorasi terakhir hingga tahun 2016 menghadirkan kembali sebagian kemegahan masjid ini seperti yang kita lihat sekarang.

Ornamen di Gapura: Dokpri
Ornamen di Gapura: Dokpri

Saya kembali melihat ornamen pada iwan masjid dan menjumpai pola geometri berbentuk Bintang bersudut duabelas. Juga ada Bintang bersudut delapan yang dilingkari oleh karangan bunga Bintang bersudut lima. Semuanya saling kait berkait membentuk pola geometri yang indah.  Bahkan kemegahannya bisa dibandingkan dengan gugusan Bintang Bima Sakti atau Milky Way.

Megahnya Masjid Bibi Khanum: Dokpri
Megahnya Masjid Bibi Khanum: Dokpri

Kebetulan hari itu Jumat dan waktu salat Jumat semakin dekat. Karena itu kami segera kembali melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki untuk menuju KompleksMausoleum Zah I Zinda dimana di sana terdapat masjid untuk melaksanakan salat Jumat.  

Mausoleum: Dokpri
Mausoleum: Dokpri

Tepat di seberang masjid ada lagi bangunan dengan kubah di kejauhan yang ternyata merupakan Mausoleum Bibi Khanum. Konon mausoleum ini masih merupakan satu kesatuan bangunan dengan masjid Bibi Khanum ini alias masih satu Kosh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun