Kami terus berjalan dan ketika melewati toko suvenir, tidak terasa kaki berhenti dan kemudian mencoba menanyakan harga barang. Akhirnya ada yang membeli T Shirt, pajangan keramik, tempelan kulkas dan juga peci khas Uzbek.  Peci ini  dalam Bahasa Rusia disebut Tubeteika dan sering juga disebut Doppa dalam Bahasa Uzbek.Â
Saya pun ikutan membeli T Shirt, tempelan kulkas dan peci. Â Dan peci ini pula yang kemudian menemani perjalanan saya selama di Uzbekistan dan kemudian Kazakhstan nanti. Â Peci ini ternyata sangat popular baik di Uzbekistan dan kawasan Asia Tengah termasuk sering dipakai oleh etnis Uyghur di Tiongkok.Â
Asyiknya saya tidak usah lagi repot tawar  menawar  harga karena mas Agus telah memulai pembicaraan dengan pemilik toko dalam Bahasa Tajik, dan harga yang diberikan sudah relatif murah.
Ada hal unik yang secara tidak sengaja tidak luput dari perhatian saya.  Setiap kali memulai pembicaraan dengan orang yang baru dijumpai di jalan atau di masa saja, Mas Agus selalu bertanya : Shumo Tojiki Medonet? Yang berarti apakah kamu  bisa berbicara bahasa Tajik.  Â
Ketika saya tanyakan alasannya adalah ternyata  karena di Samarkand dan Bukhara cukup banyak etnis Tajik dan Mas Agus sendiri merasa lebih lancar berbicara Bahasa Tajik dibandingkan Uzbek.Â
Kebetulan Bahasa Tajik mirip dengan bahasa Farsi juga. Â Saya sendiri hanya mengerti sedikit bahasa Farsi karena pernah kursus beberaoa tahun lalu dan ada beberapa kata yang saya ingat seperti Shumo yang bearti Anda dan Man yang berarti Saya.
Jika lawan bicaranya menjawab dengan positif, maka pembicaraan selanjutnya dalam bahasa Tajik akan membuat mereka berdua lebih akrab. Sementara orang tentu heran melihat turis yang lancar berbahasa Tajik.Â
Akan tetapi ketika Mas Agus menjelaskan bahwa pernah tinggal lama baik di Afhganistan maupun Uzbekistan termasuk di Samarkand ini, mereka akan mengangguk-angguk mafhym.Â
Asyiknya jika strategi ini diterapkan sewaktu  berbelanja, biasanya penjual langsung memberikan harga persahabatan dan tidak usah menawar lagi. Â
Hasilnya sebagian besar rombongan kami pun asyik berbelanja dan saya juga sempat membeli T Shirt dengan harga 35 Ribu Sum dan tentu saja peci Tajikistan yang cantik dengan harga 90 ribu Sum. Peci ini kemudian menemai perjalanan saya selama di Uzbekistan dan juga negeri tetangga Kazakhstan.Â