Akan tetapi yang membuat saya terkaget kaget adalah ketika salah seorang kerabat yang bermaksud pergi ke Bogor dari Bekasi di soren hari Dengan bersemangat dia berangkat menuju ke salah satu stasiun LRTdi kawasan Jati Bening Namun betapa kecewanya karena ketika sampai sekitar pukul 18.30, LRT dari Bekasi ternyata sudah tidak beroperasi karena yang terakhir berangkat adalah pukul 18.20 dari Bekasi. Â Akibatnya di harus naik ojol lagi ke stasiun Kranji dan tetap setia naik KRL....
Apa boleh buat, peresmian LRT yang pada akhir Agustus kemarin sebenarnya masih dalam rangka kejar yang karena LRT hingga pertengah September ini belum beroperasi penuh baik dengan jam operasi yang masih terbatas dan juga frekuensi yang masih sangat jarang untuk ukuran angkutan masal di kota megapolitan seperti Jabodetabek ini. Â Bayangkan atau bandingkan dengan frekuensi metro di Moskwa yang bisa berangkat kurang dari satu atau dua menit sekali dalam jam sibuk, Â
Kalau begitu, bolehlah kita sematkan bahwa pengoperasian LRT sekarang ini masih setengah hati  dalam memberikan layanan transportasi masal. Walaupun begitu kalau kita selalu berpikirt positif tentunya nantinya berharap bahwa LRT akan bisa beropeasi hingga lewat pukul 24 malam dan mulai lebih pagi dengan frekuensi bisa 3 menit sekali jalan.  Mengapa tidak, bukankah yang jalan di jalur LRT hanya gerbong LRT dan tidak berbagai dengan gerbong moda transportasi lain seperti KRL yang kadang masih berbagi dengan kereta jarak jauh atau kereta bandara.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H