LRT Jabodebek merupakan salah satu transportasi massal berbasis rel yang sudah amat sangat dirindukan sejak lama oleh Masyarakat yang berdomisili di sekitar Bekasi dan Cibubur yang dilewati rute LRT tersebut.Â
Alasannya tentu saja akan sangat membantu mengurangi waktu tempuh jika haru bepergian ke Jakarta terutama awasan sekitar Halim hingga Cawang, Pancoran, dan Rasuna Said. Â
Degan demikian peresmian LRT Jobodebek oleh Presiden Jokowi yang dilanjut dengan beroperasinya LRT disambut dengan gembira dan penuh pujian. Apalagi karena kita harus menunggu sekitar 8 tahun untuk menikmatinya.
Namun terus terang saja, sering kali penundaan peresmian dan juga uji coba yang penuh dengan informasi yang simpang siur memang membuat kita sering kecewa.Â
Beberapa kali saya sendiri merasa tertipu dengan informasi di media massa tentang uji coba yang 1 Rupiah dan juga peresmian yang beberapa kali ditunda. Namun dengan beroperasinya sejak akhir Agustus , maka dengan bersemangat masyarakat lalu ingin mencobanya.
Akan tetapi hingga dua minggu lebih LRT ini telah beroperasi, ternyata masih banyak kendala karena LRT sebenarnya masih beroperasi terbatas dan belum beroperasi secara penuh. Antara lain adalah headway atau jarak antar satu kereta dengan kereta berikutnya yang mencapai hingga 20 menit.Â
Bayangkan jika di Bekasi atau Cibubur, kuta harus menunggu sampai 2 menit, sudah pasti akan membuat penumpang menumpuk dan sebagian mungkin rela beralih ke moda angkutan lainnya, Â Hal ini memang menjadi semacam keluhan dari penumpang ketika LRT baru beberapa hari beroperasi. Â
Berita gembiranya adalah tarif LRT dalam masa awal beroperasi masih dipatik 5 Ribu Rupiah saja untuk jarak jauh dekat. Â Tarif yang lumayan masih terjangkau untuk Masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Â Bandingkan dengan KRL dan Trans Jakarta yang sekitar 3000 atau 3500 rupiah. Â Â
Akan tetapi jika sudah dikenakan tarif normal yang mencapai sekitar 25 ribu rupiah sekali jalan untuk jarak terjauh, tentunya angkutan massal ini akan terasa cukuo mahal untuk ukuran Indonesia.Â
Sebagai bandingan bisa kita coba cari tarif angkutan masal untuk metro di kota kota besar dunia di Asia, misalnya di Beijing atau Shanghai yang masih relatif murah, atau bahkan di Doha yang hanya 2 Riyal alias sekitar 8000 untuk jarak jauh dekat. Apalagi dibandingkan dengan tarif Metro di Tashkent, Uzbekistan yang hanya 1400 Sum atau hanya sekitar 1800 Rupiah sekali jalan jauh dekat.Â