"The Sky is vast, but there is no room for error." Â Â Langit begitu luas, tetapi tidak ada ruangan untuk kesalahan. Â Demikian slogan yang sering kita dengar dari para insan yang bergelut di dunia dirgantara. Â Slogan ini pun terdapat di kampus Sekolah Penerbangan di Curug, Tangerang, yang sekali dibaca pertama kali pada beberapa dasa warsa yang lalu, namun tatap teringat hingga kini.
Tentunya kita mengerti bahwa, makna pepatah ini sangat luas, di mana kesalahan ataupun kelalaian kecil saja dapat sangat berbahaya dalam dunia penerbangan yang bisa berakibat fatal. Â
Kecelakaan pesawat terbang umumnya melibatkan hanya satu pesawat, namun bukan berarti tidak pernah terjadi kasus kecelakaan yang melibatkan dua pesawat terbang yang bertabrakan di udara. Â Kecelakaan semacam ini disebut sebagai Mid-Air Collision, dan akibatnya tentu sangat katastrofik dan bisa menyebabkan ratusan jiwa melayang. Â Â
Salah satu contoh tabrakan dua buah pesawat udara yang sedang terbang adalah peristiwa yang hingga kini dianggap sebagai salah satu kecelakaan pesawat paling fatal di dunia yang dikenal sebagai "Charki Dadri Mid-Air Collision."Â
Peristiwa ini terjadi di atas langit sebuah desa di India Bernama Charki Dardi, di sebelah barat New Delhi pada tanggal 12 November 1996 ketika sebuah pesawat Saudi Arabian Ailines bertabrakan dengan sebuah pesawat Kazakhstan Airlines. Â
Pesawat Boeing 747-100 Saudia dengan  registrasi HZ-AIH dan nomor  penerbangan SV763 dengan rute Bandara Indira Gandhi di New Delhi menuju ke Dahran di Saudi Arabia itu mengangkut 312 awak dan penumpang baru saja beberapa menit lepas landas dan mencapai ketinggian sekitar 14 ribu kaki ketika bertabrakan dengan pesawat Ilusyhuin 76 Kazakhstan Airline dengan registrasi UN-76435 dan nomor penerbangan KZ1907 yang sedang Bersiap-siap mendarat dalam penerbangan menuju Delhi dari Chimkent, Kazakhstan.  Â
Pesawat Kazakhstan ini mengangkut 37 awak dan penumpang. Â Semua 349 awak dan penumpang pada kedua pesawat ini tewas bersamaan dengan peristiwa yang sangat mengerikan di atas udara India ini.
Sebenarnya ada lagi satu tabrakan antara dua pesawat jumbo Boeing 747 yang  memakan korban jiwa jauh lebih banyak, yaitu total 583 jiwa.  Lebih 19 tahun sebelumnya, tepatnya pada 27 Maret 1977, pesawat Boeing 747 Panam yang sedang taxi (berjalan di landasan pacu atau taxiway)  bertabrakan dengan pesawat B747 KLM yang sedang lepas landas di Los Rodeos Airport, di Tenerife Kepulauan Canary, wilayah Spanyol di Atlantik.Â
Pesawat Panam dengan nomor penerbangan 1736 sebenarnya sedang dalam rute Los Angeles menuju ke Gran Canaria via New York. Namun karena di Gran Canaria baru saja ada bom yang meledak karena ulah teroris maka pesawat Panam di alihkan alias diverted ke Bandara Los Rodeos ini. Â
Demikian juga dengan pesawat KL 4805 yang sedang ternang dengan rute Amsterdam Gran Canaria. Kedua pesawat bersama beberapa penerbangan lainnya harus dialihkan ke Los Rodeos. Akibatnya bandara Los Rodeos menjadi ramai dan kurang memadai untuk menampung banyak pesawat berbadan lebar.