Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Satu Setengah Jam dalam Ketenteraman di Watugong

14 Mei 2023   20:01 Diperbarui: 21 Mei 2023   13:59 1125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu di halaman dekat pagoda ini juga terdapat beberapa pavilion atau gazebo cantik beratap susun dua. Pada atap ini ada hiasan berukir sepasang naga. Tiangnya empat buah yang juga dicat warna merah dan di lantai terhampar karpet dengan gambar motif mandala.

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

Masih di sekitar halaman terdapat patung kura-kura dengan parasati di punggungnya. Seperti saya pernah melihat di Makam kaisar Ming di pinggiran kota Beijing, kura-kura ini melambangkan panjang umur dan pada prasasti itu tertulis nama-nama donatur baik dalam aksara Hanzi maupun Latin.

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

Tidak jauh dari pohon Bodhi ini juga terdapat 3 patung dewa-dewa yang ada pada mitologi Tiongkok. Sayang saya tidak tahu namanya.

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

Selain itu juga terapan sebuah tugu berbentuk obelisk yang dinamakan Tugu Ashoka. Tugu ini merupakan replika Tugu Raja Ashoka yang ada di India dan hidup sekitar abad ke 4 sebelum Masehi. Konon tugu ini merupakan lambang keberagaman dan toleransi.

Dan di bagian tengah kompleks vihara ini ada sebuah lapangan yang kalau dilihat dari atas rancangan mirip dengan Mandala Candi Borobudur yang cantik dan megah.
Saya pun kembali ke titik awal perjalanan, yaitu gerbang Sanchi setelah berkelana di kompleks vihara dalam kesunyian yang menenteramkan hati.

Saya melirik jam tangan dan menyadari bahwa saya sudah berada di sini sekitar satu setengah jam.

Satu setengah jam hang membawa kedamaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun