Kaki Lima di kawasan Dago ini dilengkapi dengan banyak kursi daj meja taman yang cukup nyaman. Deretan bangunan yang cantik baik restoran , Cafe , hotel, runah dinas, kanire dan factory outlet ada di sini.
Sampai di jalan Ganesha saya sempatkan siri mamoir menjenguk Majsid Salman San sebagian kampus Seninrupa ITB. Di dekatnya juga ada sebuah rumah rua dengan arsitekturnya yang cantik.
Sejenak mengintip jalan Ganesha, saya kembali ke jalan Juanda dan e lanjutkan perjalanan ke arah utara. Â
Di kaki lima ini pula saya kembali bertemu dengan prasasti  bertuliskan kata-kara mutiara .
Tak perlu kesangsian terhadap kita dijawab dengan kata-kata. Jawablah dengan kerja dan KARYA yang nyata.
Susilo Bammbag Yudhoyono
Wah ternyat SBY pun tidak mau ketinggalan menyumbangkan kata kata mutiara yang penuh inspirasi .
Saya terus berjalan sambil berharap bertemu dengan kata-kata mutiara yang lain. Namun akhirnya sebelum perempatan jalan Siliwangi, ada sebuah gapura yang sering saya lewati namun tidak tahu gapura apa.
Ternyata ini adalah titik herbang kawasan kota lama seperti dijelaskan pada prasati dengan nama Ridwan Kamil tertanggal Desember 2017.
Walaau pun saya sudah ratusan aau mungkin ribuan Kalu melewati jalan Juanda jni denagn naik kendaraan, ternyata hanya dengan berjalan kaki kita dapat menikmatinya dengan kebih sempurna.
Bajakan denagn jalan kaki ini pula kita dapat belajar dari Buya Hamka dan SBY, serta mengenang kembali kejayaan SMAK Dago.
Nantikan kisah lain dari jalan kaki  di kota Bandung .