Selain itu di setiap concourse stasiun di MTR Hong Kong juga biasanya dilengkapi dengan berbagai kios untuk kenyamanan penumpang baik ATM, snack maupun minuman ringan atau pun vending machine.Â
Salah satu keuntungan komparatif MTR Hong Kong dibandingkan dengan KRL dan MRT adalah karena dua perusahanan sebelumnya yaitu MTR dan KCR sudah merger menjadi MRT pada 2007. Demikian juga dengan Airport Express yang melayanai Bandara Chep Lam Koq pun sejak awal sudah menjadi bagian MTR.Â
Selain itu jumlah pnumpang di Hong Kong sendiri jauh lebih banyak walau kalau dibandingkan dengan KRL yang melayani sampai Bogor dan Rangkas Bitung, wilayah yang di jangkau KRL lebih jauh walau tidak luas.Â
Karena itu MTR dapat beroperasi dengan frekuensi yang sangat sering sehingga di Isand Line pada jam sibuk jarak antar kereta bisa kurang dari dua menit sementara frekuensi airport express juga bisa sekitar 12 menit sekali.
 Untuk itu, ada baiknya jika KRL dan MRT Jakarta pun mau belajar dan mencoba menerapkan apa yang sudah baik di MRT Hong Kong. Demi lebih baiknya pelayanan kereta api perkotaan atau Urban Railway di Jakarta dan kota besar lainnya nanti di Indonesia.
Kalau Hong Kong bisa, mengapa Jakarta tidak?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H