Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Di Masjid Ini, Semua Orang Dipanggil Koko atau Cici

8 April 2023   09:08 Diperbarui: 8 April 2023   09:14 2387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masjid Lautze ini memang cukup unik karena memang didirikan pada sekitar tahun 1997 oleh Yayasan Haji Karim Oey. Namanya diambil dari Nama Masjid Lautze yang ada di Jakarta yang sudah didirikan lebih dahulu. Dan di masjid ini pula lumayan banyak warga etnis Tionghoa yang kemudian menjadi mualaf.  

Suasana selesai salat Magrib: Dokpri
Suasana selesai salat Magrib: Dokpri

Sementara ketua DKM Masjid ini, yaitu Koko Rachmat memang juga kebetulan etnis Tionghoa dan ternyata juga seorang dai yang merupakan lulusan Fakultas Usuluddin Unisba. Beliau bercerita sering berceramah di berbagai lapas di kawasan Bandung dan Jawa Barat sepeti di Suka Miskin dan sangat akrab dengan warga di sekitar masjid Lautze ini.

Lantai atas: Dokpri
Lantai atas: Dokpri

Uniknya adalah Koko Rachmat selalu memanggil semua orang di yang hadir di masjid ini dengan sebutan Koko dan Cici tanpa memandang etnis dan usia.  Baik pengurus masjid, tamu, Jemaah dan siapa saja yang kebetulan hadir di sini. Ada Kang Ojeg, ada juga kang parkir.  Misalnya saja ada Koko Abu Hasan dan juga Koko Farhan yang calon Walikota Bandung itu. Ternyata tujuannya adalah agar semua merasa lebih santai dan akrab saja sehingga menghilangkan sekat-sekat perbedaan yang ada.

Lampion merah di malam hari: Dokpri
Lampion merah di malam hari: Dokpri

Hari kian malam. Selesai berbuka puasa, petugas masjid mulai mempersiapkan acara lanjutan yaitu salat tarawih.

Dan deretan lampion warna merah yang bergantungan di teras masjid bergoyang ria diembus angin malam kota Bandung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun