Sudah lama sebenarnya saya mendengar dan ingin sekali berkunjung ke tempat ibadah ikonik yang berada di Ganjuran, Bambanglioira, Kabupaten Bantul ini.
Siang itu setelah makan siang menikmati Mangut Lele dan bertemu dengan nenek yang berusia 168 tahun, kendaraan kami melaju santai menuju Ganjuran.
Dari tempat parkir, saya berjalan menuju bangunan gereja dan melewati deretan informasi mengenai berbagai penerimaan siswa baru di berbagai sekolah Katolik yang ada di kawasan Yogya.
Sebuah papan besar berlatar warna hijau dengan tulisan warna kuning menginformasikan jadwal misa yang ada di Gereja HKTY Ganjuran. Pada mulanya saya tidak tahu apa itu HKTY dan sekilas mengingatkan saya akan gereja HKBP yang banyak di Jakarta.
Melewati pintu gerbang, saya masuk ke halaman kompleks gereja yang luas. Siang itu kebetulan cukup banyak jamaah dan mungkin juga hanya pengunjung yang mampir, bahkan ada juga beberapa perempuan yang mengenakan hijab.
Sebuah bangunan besar berbentuk pendopo dengan atap joglo langsung menarik perhatian saya. Ternyata ini adalah gereja utamanya.
Saya masuk dan melihat deretan kursi kayu yang dikirim warna coklat. Sementara langit-langitmu dihiasi ornamen ukiran dari kayu yang cantik. Juga ada sebuah lampu gantung yang terlihat anggun di keheningan ruang ibadah ini.