Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Waktu Seakan Berhenti di Saung Ranggon

28 Februari 2023   09:04 Diperbarui: 19 Maret 2023   17:33 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Selamat Datang (Welcome Cultural Heritage) di Cagar Budaya Saung Ranggon Desa Cikedokan,"  demikian tertulis pada spanduk tersebut.

Spanduk: Dokpri
Spanduk: Dokpri

Sebagaimana rencana awal, kami semat mampir ke sebuah rumah makan atau saung yang ada di samping Saung Rangon.  Saya ingat dulu pernah mampir dan menikmati makan siang dengan menu khas Gabus Pucung dan juga karedok. 

Namun suasana warung ini tampak sepi. Ketika kami bertanya baru muncul seorang perempuan yang membawa menu tanpa daftar harga. Daftar harganya baru ditulis kemudian.   

rumah makan: Dokpri
rumah makan: Dokpri

Kami membatalkan rencana makan siang di Saung Ranggon dan memutuskan untuk mencari restoran Padang saja dalam perjalanan ke Taman Buaya.

Berkunjung dan melihat Saung Ranggon dalam selang waktu hampir enam tahun, saya merasa bahwa waktu seakan-akan berhentu di tempat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun