"Masjid Jami'An-Nawier, Dibangun pada 1760 Â oleh Sayid Abdullah bin Husein Al-Aydrus, Arsitek Bangunan Gaya Arab dan Neo Klasik," demikian tulisan pada prasasti itu.
Selain arsitekturnya yang unik karena mewakili gaya neoklasik , ternyata pintu dan jendela di masjid ini juga memiliki lambang filosofis islami.Â
Pintu masjid ini pintu selatan ada 4 buah melambangkan kulafah rasyidin.  Ada tiga pintu besar untuk melambangkan Abu Bakar, Umar, Usman,  yang pintu yang  kecil  melambangkan Ali.  Â
Sedangkan pintu sebelah timur ada lima  melambangkan rukun Islam dan pintu utara ada lima melambangkan  jumlah waktu salat fardu. Sementara jumlah jendela di sisi barat yang ada enam melambangkan rukun iman.
Saya kemudian berjalan di halaman dan melihat masjid menara masjid yang menjulang. Bentuknya unik dan cantik dan berada di bagian utama masjid yaitu di sudut timur laut. Â
Sekilas menara ini lebih mirip dengan mercu suar dibandingkan menara masjid. Dan ada bagian yang berbentuk silinder dan juga persegi panjang. Di bagian atas dihiasi dengan beberapa jendela kecil dan tampak pengeras suara untuk melantunkan azan.
Perlahan-lahan, satu persatu Jemaah salat zuhur meninggalkan masjid. Dan saya pun kemudian meninggalkan masjid ini untuk melanjutkan pengembaraan di kawasan Pekojan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H