Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

HUT ke-6 Wisata Kreatif Jakarta Dirayakan bersama Romlah dan Rojali

20 Februari 2023   10:12 Diperbarui: 20 Februari 2023   10:17 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Minggu, 19 Februari 2023, Komunitas Wisata Kreatif Jakarta mengadakan acara wisata sekaligus kumpul-kumpul untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke 6 Wisata Kreatif Jakarta di  Museum Satria Mandala di Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan.

Sebagain besar peserta sudah hadir sejak sekitar pukul 3 sore. Mbak Ira Latief sebagai "bos" Wisata Kreatif Jakarta menginfokan bahwa acara tempat kita berkumpul adalah di Taman Sukarno yang ada di belakang museum.   Di WAG juga dikirimkan foto Sebagian peserta yang sudah hadir.  Sementara yang belum hadir juga menginformasikan posisi masing-masing.

Mbak Ira Latief cs: WKJ
Mbak Ira Latief cs: WKJ

Masing-masing peserta membawa makanan untuk dimakan dan dinikmati bersama. Berbagai jenis makanan hadir baik kue tradisional, roti, bolu, lapis bogor, pastel, lumpia, kacang, kue pancong wafer, bahkan sampai makanan berat seperti nasi goreng. 

Berhubung azan Ashar sudah bergema, maka acara resmi akan dimulai setelah selesai salat Azhar. Sementara itu kami semua berkumpul dan mengobrol dengan asyik sambil ngemil berbagai jenis makanan tadi.

Tim WKJ: Foto WKJ
Tim WKJ: Foto WKJ

Sekitar pukul 4 sore, acara resmi dibuka oleh Mbak Ira dengan memperkenalkan pasukan guide atau pemandu acara berdasarkan senioritas alias tahun bergabung di WKJ.  Ada Mbak Sierra, Pamela, Mas Irfan Kang Iing, Mas Rizky lain-lain. Masing-masing dengan bermacam-macam profesi unik kalau lagi tidak bertugas sebagai pemandu wisata.  Yang menarik juga adalah Mbak Devi yang pernah menjadi pengisi suara pengumuman di MRT Jakarta. 

"This is the Bundaran HI bound train, Bunderan HI, The door on the right side will open," dengan mantap Mbak Devi memperagakan pengumuman di MRT itu dengan suara yang merdu dan jernih dan segera disambut dengan sorakan peserta nan riuh rendah memberikan semangat.  Tidak dapat disangkal, acara bersama WKJ memang selalu ceria dan menyenangkan.

Museum Satria Mandala: Dokpri
Museum Satria Mandala: Dokpri

Di depan museum semua peserta tur HUT WKJ berfoto bersama dengan latar belakang tulisan besar Museum Satria Mandala dan gedung utama museum.  Semua peserta tampak antusias berfoto dengan berbagai gaya. 

Kemudian kami bersama memulai tur keliling Museum Satria Mandala dengan memulai dari pintu masuk. Sebelumnya Kang Iing dan Mas Irfan memberikan sedikit tips untuk membuat video singkat yang akan diunggah ke media sosial.  

Museum Satria Mandala ini ternyata dulunya merupakan rumah yang pernah ditempati oleh istri Bung Karno, yaitu Ratna Sari Dewi dan Bernama Wisma Yaso. Dijelaskan juga oleh Mbak Iran bahwa Yaso adalah nama adik Ratna Sari Dewi yang ternyata bernasib naas, yaitu meninggal gara-gara bunuh diri.  Dan di tempat ini pula Bung Karno meninggal pada Juni 1970.

Peserta HUT-6 WKJ: Dokpri
Peserta HUT-6 WKJ: Dokpri

Selesai memasuki museum kami kembali ke Taman Sukarno dan melanjutkan acara makan-makan sambil bersantai.  Untuk memeriahkan acara, ada berbagai games yang menarik dipandu oleh tim WKJ.  Peserta dibagi dua kelompok dan kemudian dipersilahkan memilih nama kelompok dan yel yel masing-masing. Saya sendiri masuk dalam kelompok pertama yang Bernama Pisang Ijo dengan Yel Yel Royo-royo.   Sedangkan kelompok kedua memilih yel yel Yes Yes Yes sambil mengacungkan tinju.

Pame & Sierra : WKJ
Pame & Sierra : WKJ

Game pertama berupa memasukkan sendok ke dalam gelas, dan kemudian dilanjut dengan permainan bernama nine dots atau Sembilan titik, yaitu peserta diharuskan menghubungkan semua Sembilan titik dengan hanya 4 garis tanpa terputus.   Permainan ketiga lebih seru lagi, yaitu melempar dan menangkap sumpit dari satu hingga 5.  Game terakhir dipandu oleh Mbak Pamelita yang mahir berbahasa Spanyol dengan tugas menghitung jumlah harimau yang ada pada sebuah gambar.

Bersantai : WKJ
Bersantai : WKJ

Permainan berjalan dengan sangat seru dan semuanya bergembira, tidak ada yang kalah dan menang karena semua sama-sama mendapat hadiah.  Kelompok Pisang Ijo  mendapat hadiah cokelat Silver Queen.  Benar-benar senja yang menyenangkan di Taman Sukarno walau hari kian mendung.  Sejak siang tadi cuaca memang mendung tetapi Mbak Ira sendiri mengatakan sudah menyewa pawang hujan agar acara HUT WKJ ke 6 ini berjalan lancar.

Kami kemudian sekali lagi berfoto bersama di Taman Sukarno dengan mengucapkan Selamat Ulang Tahun WKJ sebelum acara puncak dimulai,

Main sendok: WKJ
Main sendok: WKJ

"Kali ini kita kedatangan tamu istimewa,"  demikian ucapan Mbak Ira sambil membuka bungkusan dus besar yang sejak tadi sudah ada di tempat.  Ternyata yang muncul adalah sepasang roti buaya yang biasanya ada pada pesta perkawinan orang Betawi.

Sontak, kami heran mengapa sepasang buaya yang Bernama Romlah dan Rojali ini ikut hadir di acara HUT WKJ.   Namun keheranan ini langsung terjawab tuntas ketika dijelaskan bahwa WKJ sengaja membawa sepasang buaya bukan karena ada yang akan menikah, melainkan karena buaya menutur kepercayaan etnis Betawi adalah lambang kesetiaan.  Dan Romlah dan Rojali ini hadir untuk mengapresiasi kesetiaan yang telah ditunjukkan oleh para peserta tur HUT kali ini.

"Tentu saja yang setia itu adalah buaya yang di air, bukan buaya darat," tambah Mbak Ira lagi sambil tersenyum manis dan disambut dengan tawa riang peserta.

Sebelum sepasang buaya ini dikuliti dan disantap, secara bergiliran, tim WKJ dan peserta juga bergaya bersama  Romlah dan Rojali dengan gaya masing-masing. Yang pasti semua senang dan gembira mendapat kesempatan yang cukup langka ini karena walau beberapa kali hadir pada pesta pernikahan Betawi yang ada sepasang roti buaya, tentunya belum tentu kitab oleh berfoto eksklusif bersama buaya itu.

Sepasang Buaya: Dokpru
Sepasang Buaya: Dokpru

Selanjutnya, ritual menguliti sepasang buaya yang dilengkapi anak buaya itu dimulai dengan membuka plastik dan kemudian menyobek-nyobek dengan sadis dan mencoba roti itu.  Kalau bagian ekor atau anak buaya, rotinya rasanya biasa saja karena tidak ada isi, tetapi kalau yang bagian tubuh seperti perut ternyata roti buaya ini pun ada isinya. Rojali dan Romlah yang disantap kali ini ternyata merupakan roti cokelat.

Hari semakin senja dan waktu magrib hampir tiba. Kami semua kemudian berpisah dan mengucapkan sampai ketemu lagi dalam acara WKJ berikutnya. Salah satu yang paling dekat adalah Festival Kebinekaan ke-6 yang akan diadalah beberapa hari dalam minggu terakhir Februari 2023.

Selamat Ulang Tahun ke Enam Buat WKJ dan semoga selalu sukses memberikan senyum keceriaan bagi kita semua. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun