Kemudian kami bersama memulai tur keliling Museum Satria Mandala dengan memulai dari pintu masuk. Sebelumnya Kang Iing dan Mas Irfan memberikan sedikit tips untuk membuat video singkat yang akan diunggah ke media sosial. Â
Museum Satria Mandala ini ternyata dulunya merupakan rumah yang pernah ditempati oleh istri Bung Karno, yaitu Ratna Sari Dewi dan Bernama Wisma Yaso. Dijelaskan juga oleh Mbak Iran bahwa Yaso adalah nama adik Ratna Sari Dewi yang ternyata bernasib naas, yaitu meninggal gara-gara bunuh diri. Â Dan di tempat ini pula Bung Karno meninggal pada Juni 1970.
Selesai memasuki museum kami kembali ke Taman Sukarno dan melanjutkan acara makan-makan sambil bersantai. Â Untuk memeriahkan acara, ada berbagai games yang menarik dipandu oleh tim WKJ. Â Peserta dibagi dua kelompok dan kemudian dipersilahkan memilih nama kelompok dan yel yel masing-masing. Saya sendiri masuk dalam kelompok pertama yang Bernama Pisang Ijo dengan Yel Yel Royo-royo. Â Sedangkan kelompok kedua memilih yel yel Yes Yes Yes sambil mengacungkan tinju.
Game pertama berupa memasukkan sendok ke dalam gelas, dan kemudian dilanjut dengan permainan bernama nine dots atau Sembilan titik, yaitu peserta diharuskan menghubungkan semua Sembilan titik dengan hanya 4 garis tanpa terputus. Â Permainan ketiga lebih seru lagi, yaitu melempar dan menangkap sumpit dari satu hingga 5. Â Game terakhir dipandu oleh Mbak Pamelita yang mahir berbahasa Spanyol dengan tugas menghitung jumlah harimau yang ada pada sebuah gambar.
Permainan berjalan dengan sangat seru dan semuanya bergembira, tidak ada yang kalah dan menang karena semua sama-sama mendapat hadiah.  Kelompok Pisang Ijo  mendapat hadiah cokelat Silver Queen.  Benar-benar senja yang menyenangkan di Taman Sukarno walau hari kian mendung.  Sejak siang tadi cuaca memang mendung tetapi Mbak Ira sendiri mengatakan sudah menyewa pawang hujan agar acara HUT WKJ ke 6 ini berjalan lancar.
Kami kemudian sekali lagi berfoto bersama di Taman Sukarno dengan mengucapkan Selamat Ulang Tahun WKJ sebelum acara puncak dimulai,
"Kali ini kita kedatangan tamu istimewa," Â demikian ucapan Mbak Ira sambil membuka bungkusan dus besar yang sejak tadi sudah ada di tempat. Â Ternyata yang muncul adalah sepasang roti buaya yang biasanya ada pada pesta perkawinan orang Betawi.