Saya kemudian berjalan mendekati pintu utama Parliament House dan menemukan sebuah prasasti tentang peletakan batu pertama gedung ini bertanggal 23 Maret 1912. Gedung yang dibangun dengan gaya Edwardian ini memang diperuntukkan untuk mengganti gedung lama yang terbakar pada 1907. Â Uniknya tidak juah ada sebuah prasasti lain mengenai pembukaan atau peresmian gedung ini yang lakukan oleh Ratu Elizabeth II pada 1995. Â Walau gedung ini sudah digunakan sejak 1918, selama hampir 80 tahun tidak pernah secara resmi dibuka.Â
Nah di depan perpustakaan juga ada sebuah monumen, yaitu patung John Balance, PM Selandia Baru pada 1891-1893 yang terkenal memperjuangkan hak pilih untuk kaum perempuan. Dengan berkunjung ke sini, saya jadi tahu bahwa Selandia Baru merupakan salah satu negara pertama di dunia yang memberikan hak pilih untuk kaum perempuan walaupun hak pilih perempuan atau suffrage telah ada sejak tahun 1776 di New Jersey.
Demikianlah, sudah cukup lama saya jalan-jalan dan melihat kompleks gedung parlemen di Wellington sekaligus sekilas belajar sejarahnya yang cukup panjang.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H