Tampak menara, kubah, dinding masjid yang berwarna putih dan membuat hati merasa damai walau hanya bisa menikmatinya dari kejauhan.  Tiang-tiang dan relung yang ada di sekeliling masjid benar-benar mirip dengan aslinya di Abu Dhabi sana. Terutama  setrip warna kuning emas yang menghias tiang-tiang.  Demikian juga dengan beberapa signage atau papan petunjuk arah yang ada di halaman masjid.
Selain itu di halaman juga banyak pohon-pohon palma mirip kurma yang sengaja ditanam dan memberikan nuansa Timur Tengah di kota Solo yang ada di Jawa Tengah ini. Â Bahkan pintu gerbang pun dibuat mirip dengan aslinya walau mungkin dalam ukuran dan skala yang lebih kecil.
Saya terus berjalan mengeliling masjid. Di sekitar, banyak tukang jualan baik makanan, minuman, dan bahkan mainan anak-anak yang duduk, berdiri, atau menggelar dagangannya di luar area jalan di sekitar masjid. Â Dengan banyaknya pengunjung, maka dapat dipastikan dagangan mereka ini lumayan laris dan kegiatan ekonomi masyarakat pun mulai menggeliat dan lebih bergairah dengan kehadiran masjid hadiah dari pemerintah UAE buat kota Solo ini.
Yang membuat saya lebih kagum lagi adalah tepat di jalan di depan masjid, di antara rumah-rumah warga, ternyata ada sebuah gereja yang kebetulan juga didominasi warna putih. Saya tidak tahu apakah gereja ini sudah lama dicat putih atau menyesuaikan diri dengan warna putih yang dominan di masjid yang besarnya ratusan kali gereja kecil ini.Â
Gereja ini tampak sangat sederhana. Ada pagar kecil di depannya dan ada  pedagang cilok telor yang menggunakan sepeda motor di depan gereja ini. Beberapa sepeda motor juga terlihat parkir.Â
 Gereja ini memiliki pintu dari kayu warna cokelat tua yang kebetulan tertutup. Tidak terlihat ada jendela di samping pintu. Ada sebuah papan bertuliskan nama gereja dan juga jadwal kegiatan kebaktian dalam setiap pekan di sisi sebelah kanan pintu, sementara di sebelah kiri pintu ada sebuah hiasan besar berbentuk salib.
Di atas pintu utama ini ada nama Gereja yang tertulis dengan warna kuning keemasan, GPIA Sola Gratia, Â Singkatan GPIA ini ternyata Gereja Protestan Isa Almasih yang dapat dibaca pada papan kegiatan kebaktian tadi. Â Kota Sola Gratis sendiri dalam bahasa Latin disa diterjemahkan dengan sola yang berarti hanya dan gratia yang berarti terimakasih. Jadi makna Sola Gratia bisa diartikan sebagai kasih Tuhan yang semata-mata karena anugerah. Â
Saya terus berjalan mengeliling masjid. Orang ramai berfoto dengan latar belakang masjid yang sebenarnya secara kasat mata sudah selesai namun mungkin bagian interiornya masih banyak yang harus diperbaiki sebelum dibuka untuk umum ini. Selain halamannya yang indah, masjid ini juga dilengkapi dengan kolam-kolam di sekitar masjid. Â
Menurut informasi, masjid ini rencananya sudah bisa digunakan untuk kegiatan ibadah pada bulan Ramadhan yang akan tiba tidak lama lagi. Namun walaupun belum dibuka untuk umum, kehadiran masjid ini ternyata sudah membawah banyak rahmat dan rezeki bagi masyarakat sekitar. Â Bukan hanya bagi pedagang kaki lima, asongan ataupun pedagang keliling, Tukang parkir pun meraup rezeki besar dari kendaraan yang parkir.