2."Janji sudah kita dengungkan, tekad sudah kita tanamkan. Semua ini tidak  akan bermanfaat bagi tanah air kita, apabila janji dan tekad  ini tidak kita amalkan dengan amalan yang nyata,"(Amanat Pangsar Jenderal Sudirman pada 7 Juni 1946).
Saya kemudian masuk ke dalam rumah. Di ruang tama ada seperangkat meja kursi yang masil also dari zaman dahulu. Jendela yang besar lampoon gantung yang antik dan beberapa perabotan menghiasi ruang taman. Ada sebuah gambar besar Jenderal Sudirman dan juga uang rupiah seri Jenderal Sudirman , serta sebuah patung dada beliau.
Sementara di bagian tengah ruangan ada replika panglima Sudirman yang sedang naik tandu. Â Beliau tampak gagah memakai blangkon, seragam dengan bendera merah putih di dada dan keris serta memegang tongkat komando.
Di bagian lain ruang depan rumah ini juga dipamerkan beberapa bintang penghargaan dan piagam yang diberikan untuk Jenderal Sudirman. Di antaranya piagam-piagam yang ditandatangani oleh presiden Suharto untuk beliau. Â Juga ada sebuah prasasti marmer yang ditandatangani oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan penghargaan pelestarian warisan budaya untuk museum Sasmita Loka ini.
Sudah sekitar setengah jam saya berada di rumah panglima besar, namun tidak terasa lama dan sangat mengasyikkan. Apa lagi seluruh isi rumah hanya ada saya sendiri. Â Saya kemudian memasuki ruang demi ruang termasuk kamar tidur yang pernah digunakan oleh sang jenderal. Â Sebuah tempat tidur yang terbuat dari besi lengkap dengan kelambu dan bantal guling, juga ada seperangkat meja kursi, beberapa foto serta jendela besar yang terbuka lebar membuat kamar ini sangat nyaman. Â Â
Juga ada kamar untuk putera-puteri dan kamar tamu yang semuanya masih tampak asli dengan lantai dari ubin dengan motif flora khas ruah-rumah yang dibangun pada zaman Belanda. Â Konon rumah ini dulunya merupakan rumah dinas pejabat keuangan Pura Pakualaman.Â