Saya belok kanan dan memulai perjalanan di jalan yang lebih besar, yaitu Jalan Ahmad Dahlan. Bangunan pertama yang saya jumpai adalah sebuah toko buku yang memasang logo Muhammadiyah di atau pintu kaca dengan tulisan Badan Usaha Milik Muhammadiyah.
Di dinding toko yang Bernama Surya Mediatama ini terpampang lukisan atau gambar besar dengan foto K.H Ahmad Dahlan seaktu beliau masih berusia muda.Â
"Aku Titipkan Muhammadiyah KEPADAMU,"
"Muhammadiyah kini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah menuntut ilmu pengetahuan. Jadilah guru, dokter, hakim, insinyur dan lain sebagainya, kemudian kembalilah kepada Muhammadiyah. Aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu, dengan penuh harapan agar Muhammadiyah dapat dipelihara dan dijaga dengan sungguh-sungguh," demikian pesan KH Ahmad Dahlan yang tertulis pada gambar di dinding tersebut. Sebuah pesan yang memiliki makna yang mendalam tentang pentingnya pendidikan modern.
Perjalanan berlanjut dan kemudian saya sampai di depan gedung Suara Muhammadiyah yang merupakan sebuah media online dan portal media yang membawakan misi Muhammadiyah. Â Tidak jauh dari sini, terdapat sebuah gapura atau pintu gerbang berwarna hijau dengan tulisan KAUMAN di atasnya. Â Di sini juga tertulis nama Gang yaitu Gang KH Zamhari. Â Di atas gang ini juga ada seruan agar pengendara motor harus mematikan mesin dan menuntun kendaraan. Â Di kawasan gang dan pemukiman di Yogya aturan seperti ini memang umum berlaku. Lambang Muhammadiyah berbentuk lingkaran hijau dengan matahari yang memiliki 12 sinar warna kuning keemasan ini tampak gagah berada di gapura ini, seakan-akan mengucapkan selamat datang di Kauman, tempat lahirnya Muhammadiyah.
Kampung Kauman ini memang terkenal sebagai kampung yang religius di Yogya dan di sini juga terletak Masjid Gedhe Kraton Yogya. Kampung ini konon dulunya merupakan tempat tinggal 9 ketib atau penghulu yang ditugaskan Sultan untuk membawahi urusan agama.
Masuk ke dalam gang, suasana perkampungan yang nyaman dan damai sudah terasa. Â Rumah-rumah disini memiliki bermacam ragam corak arsitekturnya. Ada rumah dengan model Indis yang memiliki pintu dan jendela dari kayu dengan ukuran besar. Ada juga rumah yang memiliki jendela dengan atap melengkung yang kuat pengaruh Timur Tengah, sementara banyak juga bangunan yang memiliki arsitektur Rumah Kalang seperti yang banyak dijumpai di Kota Gede.
Masih di kampung Kauman ini, juga dapat dijumpai sebuah monument yang dibangun untuk memeperingati 25 orang  syuhada yang gugur di Kauman saat zaman perjuangan kemerdekaan. Selain itu juga ada sekolah Muhammadiyah dan bahkan sebuah langar yang pernah digunakan oleh KH Ahmad Dahlan.