Lukisan semangka ini juga ditafsirkan sebagai representasi kehidupan Frida sendiri yang mempunyai kulit yang keras namun isi yang lembut dan manis. Â Bahkan beberapa hari sebelum kematiannya, Frida juga menulis dalam bulku hariannya "Espero que la salida sea alegre, y espero no Volver nunca mas."Â Â Frasa ini seakan-akan meramalkan kematiannya karena maknanya adalah Saya berharap kepergian itu menyenangkan dan saya berharap tidak akan pernah kembali lagi.
Selain lukisan di ruangan lainya  juga dipamerkan pakaian milik Frida yang merupakan pakaian tradisional Tejuana dengan warna-warni yang indah, serta masih banyak patung dan benda-benda dari zaman prahispanik.  Yang juga menarik adalah ada hiasan monster besar yang dibuat dari bubur kertas dan dihias dengan cantik yang dalam bahasa Spanyol disebut dengan nama Judas de Papel Mache.  Patung monster ini melambangkan Yudas si penghianat yang dalam tradisi rakyat Meksiko akan dibakar pada hari Sabado de Gloria, atau Sabtu Suci, yaitu  sehari sebelum Paskah.
Di samping lukisan karya Frida, juga dipamerkan beberapa lukisan karya Diego Rivera, Jose Maria Velasco serta Marcel Duchamp dan Yves Tanguy.
Kehidupan Frida yang penuh penderitaan secara gambling tercermin dalam karya-karya lukisannya. Â Salah satunya yang dipamerkan di museum ini adalah duplikat lukisan berjudul Las Dos Frida atau Dua Frida, yang merupakan gambar dua orang Frida yang dilukis sewaktu Frida bercerai dengan Diego pada 1939. Â Lukisan asli Los Dos Fridas ini disimpan di Museo de Arte Moderno di Chapultepec, Kota Meksiko.
Perlu diketahui bahwa Diego yang usianya sekitar 20 tahun lebih tua dari Frida menikahinya pertama kali pada 1929. Â Mereka berdua kemudian menikah kembali pada 1940 hingga ajal menjemput Frida pada 1954.
Lukisan dua Frida ini menggambarkan Frida dalam dua kepribadian yang berbeda. Yang pertama Frida yang mengenakan pakaian tradisional Tejuana dan yang satu lagi Frida yang mengenakan pakaian modern. Uniknya jantung kedua Frida ini tampak dalam lukisan dan jantung Frida dengan pakaian tradisional tampak terkoyak dan darah menetes ke gaun putihnya. Â Nampaknya lukisan ini menggambarkan suasana hati Frida yang sedang bersedih karena baru saja berpisah dengan Diego. Â
Rumah ini juga memiliki dapur dan ruang makan yang cantik dan khas yang dicat warna kuning cerah. Ada sebuah meja panjang dan sebuah buffet yang juga berwarna kuning berisi benda keramiki dan piring tradisional Meksiko berwarna hijau dan cokelat.
Sedangkan di dinding dapur juga ada pot yang berhiaskan nama Frida dan Diego serta sepasang merpati lambang cinta. Walau penuh selingkuh dan drama, kisah cinta keduanya memang sangat romantis.
Di dekat ruang makan, terdapat kamar pribadi Diego. Di sini dipajang topi khas Meksiko yang disebut sombrero milik Diego dan juga baju panjang yang digunakan ketika sedang melukis. Juga ada beberapa barang pribadi milik Diego.