Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

7 Hal Menarik di Maroko, Nomor 3 Bikin Baper

12 Desember 2022   10:46 Diperbarui: 12 Desember 2022   11:41 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suvenir dari Casablanca: Dokpri

Piala Dunia di Qatar masih berlangsung dan Maroko berhasil sukses mencatat sejarah sebagai negara Afrika pertama yang berhasil maju ke Semi Final dengan mengalahkan Portugal.  

Sontak nama Maroko menjadi tenar di Indonesia dan saya pun kembali teringat bahwa saya pernah sempat mampir ke negeri ini beberapa tahun lalu dan menemukan beberapa hal yang dianggap unik, menarik, dan mungkin tidak disangka-sangka.

Berikut beberapa hal unik dan menarik tersebut:

1. Berbelanja pakai bahasa Spanyol bisa lebih murah.

Suvenir dari Casablanca: Dokpri
Suvenir dari Casablanca: Dokpri

Sebenarnya bahasa resmi di Maroko adalah bahasa Arab, namun sebagai pelancong, tentunya kita tidak akan disapa menggunakan Bahasa Arab.  Saya sendiri lebih banyak disapa dengan panggilan Monsieur yang merupakan sapaan khas dalam bahasa Perancis ketika pertama kali bertemu dengan sopir yang menjemput di Bandara Muhammad V di Casablanca.  

Sebenarnya, ada juga airport train menuju ke pusat kota.  Namun tentu saja dengan sopir hotel yang sudah dipesan kita akan merasa lebih nyaman dan aman di tempat yang asing dab baru pertama kali dikunjungi. 

Namun dalam pengembaraan saya kemudian di Maroko, khususnya di Casa Blanca, selain bahasa Arab dan Perancis, saya juga menemukan bahwa para pedagang di Medina atau pasar tua yang ada di dalam benteng kota lama bisa berbahasa Spanyol dengan para turis yang bisa menawar harga dengan baik.  

Dan setelah itu saya hanya melanjutkan membeli menggunakan bahasa Spanyol dan tidak usah sibuk menawar lagi.   Di Maroko, kita harus pandai menawar kalau berbelanja di pasar tempat menjual suvenir. 

2. Ada kota yang memiliki tema warna.

Al Koutubiyah di Marakech: Dokpri
Al Koutubiyah di Marakech: Dokpri

Casablanca yang merupakan kota terbesar di Maroko. Nama ini tidak asing bagi penduduk Jakarta karena menjadi salah satu nama jalan yang cukup terkenal. Namun mungkin jarang yang tahu bahwa dalam bahasa Spanyol kata Casaclanca secara harfiah berari Rumah Putih.  

Karena itu kota ini pun memiliki nama dalam bahasa Arab yaitu Dar Al Baydh yang juga berarti Rumah Putih.   Walau sebenarnya tidak semua rumah dan bangunan di kota ini berwarna putih, salah satunya adalah Masjid Hassan II yang warnanya lebih dominan krem dengan rona kuning muda dan putih.

Konon Casablanca dulunya merupakan kota terbesar dan terpenting di pantai Atlantik dan Bernama Anfa hingga kemudian Portugis datang dan menaklukkan kota ini dan kemudian memberinya nama Casabranca atau Rumah Putih. Namun pada sekitar Abad 16-17, Portugis pernah ditaklukkan Spanyol hingga nama kota ini berubah menjadi Casablanca dengan makna yang sama hingga saat ini.  

Selain Casablanca yang dominan warna putih. Satu kota lagi yang juga merupakan kota yang penting dalam peta pariwisata di Maroko adalah Marakech.   Di kota ini hampir semua bangunan baik istana, masjid, dan juga tembok kota yang telah berusia lebih seribu tahun memang berwarna kemerahan. Uniknya bukan karena dicat tetapi memang berasal dari warna alami bahan batu pasir yang dominan di sana. 

Di Marakech, kitab isa berkunjung ke Koutoubia, sebuah masjid tua yang didirikan pada abad keduabelas dengan menaranya yang terkenal serta tentu saja tidak boleh melewatkan Jeema El Fna yang merupakan lapangan, public square atau pun alun-alun paling menarik di Maroko.

Namun selain kota putih dan merah, Maroko juga memiliki satu lagi kota dengan tema warna, yaitu warna biru di kota Bernama Chefchaouen yang terletak di Pegunungan Rif, di sebelah utara Maroko.  

Kota ini letaknya sekitar 350 kilo meter dari Casa Blanca  dan lebih dekat dengan Tangier ( sekitar 110 km) yang berada di dekat Selat Gibraltar tempat bertemunya Samudra Atlantik dan Laut Tengah.

3. Negeri Islam yang paling ramah dengan Orang Yahudi.

Bandara Menara: Dokpri
Bandara Menara: Dokpri

Di Indonesia, kata Yahudi sering identik dengan Israel yang secara politik sangat berseberangan dengan kebanyakan negara Islam. Namun siapa sangka, orang Yahudi ternyata sudah sejak berabad-abad banyak yang tinggal di Maroko.  

Dan setelah terbentuknya negara Israel pada 1948, etnis Yahudi yang berasal dari Maroko pun cukup banyak yang berimigrasi ke Israel.  Namun Maroko ternyata terkenal sebagai salah satu negeri Muslim yang paling ramah kepada etnis Yahudi. Bahkan Raja Muhammad V pernah berkata, di sini, tidak ada muslim atau Yahudi, yang ada adalah warga Maroko. 

Karena itu, tidak mengherankan jika Maroko juga menjadi salah satu negeri yang paling sering dikunjungi oleh turis Yahudi baik dari Israel maupun dari negara lain. Mereka mungkin berziarah atau berkunjung ke tempat leluhur mereka di Maroko. Saya sendiri pernah mempunyai pengalaman menarik berinteraksi langsung dengan enam orang lansia Yahudi berpaspor Israel di Bandara Menara di Marrakech.

Nah, sekarang kita dapat menjawab mengapa  Kota Chefchaouen berwarna biru?  Konon, kota ini  pertama kali didirikan oleh para imigran Yahudi yang datang pada abad ke 14 dan 15 menghindari persekusi di Spanyol dan Portugis.  Mereka kemudian memberikan kota ini dengan nuansa rona biru karena warna biru ini mengingatkan mereka akan langit dan keberadaan Tuhan.

4. Seperti Indonesia, Maroko Juga Pernah Menjadi Korban Bom Bunuh Diri

Prasasti: Dokpri
Prasasti: Dokpri

Bom bunuh diri, menjadi salah satu fenomena yang terus mengancam negeri kita. Kita tentu tidak lupa dengan peristiwa Bom Bali pada 2002 serta rentetan bom bunuh diri dalam skala besar dan kecil di negeri ini. Ternyata fenomena yang sama juga pernah terjadi di Maroko.

Pada pengembaraan saya di Casablanca, saya pernah menemukan sebuah monumen bom bunuh diri untuk memperingati tragedi pada 16 Mei 2003 yang menewaskan 45 orang baik warga lokal maupun turis asal Spanyol, Italia, Perancis dan lainnya.  

Selain itu dalam skala lebih kecil pernah juga terjadi bom bunuh diri pada 2007.   Saya pernah merenung di tugu atau memorial yang ditulis dalam 4 bahasa yaitu Arab, Spanyol, Italia, dan Perancis.

5. Tari Perut menjadi Salah satu Atraksi Menarik

Maroko memang identik dengan negara Islam. Namun jangan kaget kalau kita jalan-jalan ke berbagai tempat wisata, banyak hiburan khas Timur Tengah yang menjadi salah satu atraksi menarik yaitu tari perut.  Hiburan ini pernah saya saksikan di salah satu hotel tempat saya menginap di Marrakech.  

Tari Perut atau Sikhat di Maroko menjadi hiburan yang sering ditampilkan di restoran maupun hotel untuk menarik turis.  Kostum warna warni serta Gerakan pinggul yang mengikuti irama musik tidak pernah berhenti menyihir para penonton. Penari biasanya juga mengenakan perhiasan yang eksotik termasuk sejenis ikat pinggang yang terbuat dari rentetan uang logam.

Bahkan sebagai selingan, para penari sering juga menyertakan ular, pedang, dan lampu gantung yang bahkan dilengkapi dengan lilin-lilin yang sedang menyala.  Dalam lampu yang remang-remang, pertunjukan ini penuh dengan aroma mistis sekaligus sensual dan erotis.

6. Grand Taxi dan Petit Taxi

Salah satu hal yang juga unik di Maroko adalah dua jenis taksi yang berseliweran di jalan raya, yaitu Grand Taxi dan Petir Taxi.   Dua kata ini berasal dari bahasa Perancis yang berarti besar dan kecil dan tentunya memiliki dampak langsung dengan ongkos dan kapasitas.

Petit taxi jumlahnya lebih banyak namun hanya bisa mengangkut 3 penumpang, yaitu satu di samping sopir dan dua di belakang.  Nah taksi ini juga hanya bisa untuk transportasi di dalam kota sementara Grand Taksi bisa didewa untuk jarak jauh bahkan luar kota.

Uniknya Petit taksi di Maroko dapa dibedakan dengan warna taksi, misalnya saja di Casablanca semua Petit Taksi berwarna Merah sementara di Marrakech berwarna Beige.

7. Sudah ada kereta cepat.

Kereta Cepat Al Bouraq: Atalayar.com
Kereta Cepat Al Bouraq: Atalayar.com

Nah kalau di Indonesia kereta api cepat Jakarta Bandung rencana nya baru akan beroperasi tahun 2023, maka di Maroko sejak 2018 lalu sudah ada Kereta Cepat yang beroperasi antara Casablanca dan Tangier.   Bahkan Sebagian jalur antara Kentira dan Tangier sudah bisa beroperasi dengan kecepatan penuh lebih 300 km per jam.  Nah kereta cepat ini juga memiliki nama yang khas , yaitu Al Bouraq.

Demikian 7 hal unik dan menarik tentang Maroko. Dan terus dukung negeri di Afrika ini untuk bisa melangkah lebih jaug di Piala Dunia kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun