Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kartu Merah Buat Pelatih Korsel dan Kontroversinya

29 November 2022   12:25 Diperbarui: 29 November 2022   12:29 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah sekarang kita memosisikan diri kita sebagai Paulo Bento, pelatih Korea yang berasal dari Portugal.  Paulo yang berusia 53 tahun dan dilahirkan di Lisbon, Portugal.  Dia merupakan mantan pemain sepak bola di berbagai klub di Portugal dan sejak 2018 lalu menjadi pelatih Korea Selatan. Kariernya sebagai pelatih cukup panjang dimulai sejak Paulo pensiun sebagai pemain di usia 35 tahun pada 2004.  Banyak klub yang sudah diasuhnya seperti Sporting CP (Lisbon Portugal), dan juga tim nasional ortugal serta beberapa klub di Brasil, Yunani dan Tiongkok sebelum berlabuh di Korea.   Dalam posisi Paulo Bento ini tentunya dia merasa bahwa timnya sangat dirugikan dengan keputusan wasit untuk meniup peluit panjang saat Korea Selatan baru saja mendapat tendangan penjuru. 

Uniknya ada juga komentar miring yang menuduh bahwa Paulo Bento sengaja ingin mendapat kartu merah agar tidak menjadi pelatih Korea ketika timnya berhadapan dengan Portugal.  Tentunya tuduhan ini pun hanya dugaan belaka yang tidak bisa dibuktikan.

Yang jelas kekalahan Korea 2-3 dari Ghana dalam sebuah pertandingan yang sangat menarik membuat Piala Dunia di Qatar ini semakin penuh cita rasa yang berbeda.  Apa lagi dengan terbitnya kartu merah buat sang pelatih dengan bermacam kontroversinya.

Yuk kita tunggu kiprah Korea Selatan selanjutnya. Mampukah memberi perlawanan terhadap Portugal apalagi memenang kan pertandingan.  Bukankah dalam pertandingan bola, hampir tidak ada yang tidak mungkin?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun