Nah sekarang kita memosisikan diri kita sebagai Paulo Bento, pelatih Korea yang berasal dari Portugal. Â Paulo yang berusia 53 tahun dan dilahirkan di Lisbon, Portugal. Â Dia merupakan mantan pemain sepak bola di berbagai klub di Portugal dan sejak 2018 lalu menjadi pelatih Korea Selatan. Kariernya sebagai pelatih cukup panjang dimulai sejak Paulo pensiun sebagai pemain di usia 35 tahun pada 2004. Â Banyak klub yang sudah diasuhnya seperti Sporting CP (Lisbon Portugal), dan juga tim nasional ortugal serta beberapa klub di Brasil, Yunani dan Tiongkok sebelum berlabuh di Korea. Â Dalam posisi Paulo Bento ini tentunya dia merasa bahwa timnya sangat dirugikan dengan keputusan wasit untuk meniup peluit panjang saat Korea Selatan baru saja mendapat tendangan penjuru.Â
Uniknya ada juga komentar miring yang menuduh bahwa Paulo Bento sengaja ingin mendapat kartu merah agar tidak menjadi pelatih Korea ketika timnya berhadapan dengan Portugal. Â Tentunya tuduhan ini pun hanya dugaan belaka yang tidak bisa dibuktikan.
Yang jelas kekalahan Korea 2-3 dari Ghana dalam sebuah pertandingan yang sangat menarik membuat Piala Dunia di Qatar ini semakin penuh cita rasa yang berbeda. Â Apa lagi dengan terbitnya kartu merah buat sang pelatih dengan bermacam kontroversinya.
Yuk kita tunggu kiprah Korea Selatan selanjutnya. Mampukah memberi perlawanan terhadap Portugal apalagi memenang kan pertandingan. Â Bukankah dalam pertandingan bola, hampir tidak ada yang tidak mungkin?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H