Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berkunjung ke Doha, Ada Apa di Souq Waqif?

23 November 2022   08:57 Diperbarui: 24 November 2022   15:30 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Souq Waqif di malam hari. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Doha memang memiliki banyak daya tarik yang sedikit berbeda dengan kota-kota besar lainnya di kawasan Timur Tengah yang pernah saya kunjungi, baik Dubai, Abu Dhabi, Manama, Amman, Tehran, maupun Istanbul. 

Salah satunya adalah sebuah tempat di pusat kota Doha yang masih tetap mempertahankan suasana tradisional di tengah modernisasi yang terus melanda negeri mini di kawasan teluk ini.

Tidak salah lagi tempat ini adalah Souq Waqif. Ke sini lah saya selalu mampir setiap berkunjung ke Doha, baik sendiri, maupun bersama teman dan keluarga. Dan di sini pula saya menemukan pesonanya yang membuat saya selalu kangen dan rindu akan Doha.

Suasana kota Doha. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Suasana kota Doha. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Malam itu dengan taksi Karwah, saya kembali menuju ke Souq Waqif. Dalam perjalanan di tengah ramainya lalu lintas di kota Doha serta lampu-lampu jalan dan kelap-kelip bangunan pencakar langit, wajah Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani dengan hiasan lampu neon.

Itu seakan-akan mengingatkan saya bahwa saya memang berada di Qatar. Wajah Emir ini memang menghias di berbagai sudut kota.

Masjid AlFanar. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Masjid AlFanar. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Mendekati Souq Waqif, kami melewati masjid yang bentuknya mirip spiral dan juga sekilas mirip dengan kue pengantin. Masjid ini adalah Masjid Al-Fanar yang pernah saya kunjungi beberapa waktu lalu dan salat Jumatnya menggunakan bahasa Inggris.

Sesampainya di Souq Qaqif, kami mulai menjelajah sudut-sudut pasar tradisional yang konon sudah berusia lebih dari seratus tahun dan secara harfiah berarti Pasar Berdiri atau Standing Market ini. 

Sekilas pasar ini lumayan ramai di malam hari dan terdiri dari deretan bangunan tradisional Arab berlantai dua dengan jalan utama yang dipenuhi oleh restoran dan kafe di udara terbuka. Kehidupan di Qatar memang lebih marak di malam hari dibandingkan siang hari yang panas.

Foto tua Souq Waqif. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Foto tua Souq Waqif. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Kami berjalan-jalan menyusuri Lorong-lorong di dalam pasar. Di salah satu tempat ada sebuah foto tua yang menunjukkan suasana Souq Waqif pada pertengahan abad XX.

Nah, yang menarik dari foto itu adalah bangunan tua yang di depannya di naungi tenda-tenda serta jalan utama yang sekarang menjadi area khusus pejalan kaki dulunya masih bisa dilalui kendaraan. 

Tampak berbagai jenis kendaraan tua dari berbagai merek yang tersohor di tahun 1960 atau 1970an.

Foto-Foto di dalam ruangan. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Foto-Foto di dalam ruangan. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Saya terus berjalan, di pojok lain pasar terdapat gerai yang menjual atau memajang foto-foto Emir Qatar, lengkap dengan tulisan Kuluna Tamim yang berarti Kita Tamim. 

Foto dengan tulisan ini memang banyak menghias seantero kota Doha atau bahkan negeri Qatar.

Kuluna Tamim. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Kuluna Tamim. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Di Souq Waqif ini pula saya sempat mampir ke Majlis Al Dama, sebuah tempat minum kopi di mana di dalamnya banyak warga lokal atau Qatari yang duduk sambil bermain dam-dam an dan menikmati kopi. 

Majelis ini memiliki jendela-jendela besar dengan bentuk yang khas, lengkap dengan setengah lengkungan di atas dan dihiasi kaca pateri berwarna hijau putih dan biru. 

Dari jendela ini pun kita dapat mengintip kegiatan di dalam ruangan yang lantainya ditutupi karpet warna merah, dengan dinding dari kayu berpelitur warna cokelat dan juga kursi dan meja serta sebuah sofa panjang dengan motif yang cantik. 

Sedangkan di eksterior kafe ini, di antara jendela-jendalanya yang besar tergantung bendera Qatar warna burgundi putih lengkap dengan foto sang Emir.

Majlis Al Dama. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Majlis Al Dama. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Majlis A Dama terkenal dengan minumannya berupa teh Karak, dan Qahwa Halwa atau kopi manis yang dicampur air jeruk, cardamom atau kapulaga, kayu manis dan juga safron. 

Sementara teh Karak merupakan minuman khas Qatar yang terkenal dan terbuat dari teh susu dicampur berbagai jenis rempah-rempah. Setiap kali mampir ke Souq Waqif saya tidak lupa mampir di salah satu warung kopi sambil menikmati teh karak.

Pasar hewan. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Pasar hewan. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Masih di salah satu pojok Souq Waqif, terdapat juga bagian yang khusus menjual hewan peliharaan. Ada berbagai jenis ikan hias, burung, kucing, anjing, kelinci dan berbagai jenis hewan dipajang di sini. 

Bahkan penjualnya pun cukup agresif menawarkan barang dagangannya termasuk mempromosikan keahlian yang dimiliki burung-burung tersebut.

Suvenir Qatar. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Suvenir Qatar. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Di sini juga banyak terdapat toko dan gerai yang menjual berbagai jenis suvenir termasuk pakian khas Qatar baik untuk dewasa dan anak-anak dengan perpaduan warna burgundi dan putih.

Juga ada pernak-pernik Piala Dunia 2022 dengan motif bendera Qatar dan sering dilengkapi foto atau gambar Emir.

Bendera dan Tamim: Dokpri
Bendera dan Tamim: Dokpri

"Yes to the Qatari product and Friendly Countries." Demikian terdapat sebuah tulisan yang di dekatnya ada poster bergambar Emir.  Tulisan ini mungkin berasal dari saat ketika Qatar sempat mengalami boikot oleh berbagai negeri tetangga pada 2017 lalu. 

Pada poster bergambar Emir tersebut ada tulisan Tamim Almajid yang berarti Tamim yang Mulia. Poster ini pun tampak di banyak tempat lain di Souq Waqif maupun di seantero negeri Qatar.

Tamin Almajid. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Tamin Almajid. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Di jalan utama Souq Qaqif ini, tepat di dekat sebuah toko bernama Qahtanu & Helaifi yang menjual berbagai suvenir, hadiah dan barang antik juga dipajang bendera Qatar ukuran besar serta sebuah poster yang sama.

Karena sudah cukup Lelah berjalan kaki mengitari Souq Waqif, kami memutuskan mampir sejenak ke sebuah cafe yang menyediakan berbagai minuman. 

Kami memesan minuman dingin yang menyegarkan jus jeruk dan juga kiwi yang berwarna hijau. Tidak jauh di depan kami ada sebuah restoran Persia bernama Parisa dengan tulisan Mata'am Iran di depannya.

Minuman segar. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Minuman segar. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Bendera Qatar. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Bendera Qatar. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Yaa Tamim, Yaa bin Hamad, Yaa Bin Khalifah. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Yaa Tamim, Yaa bin Hamad, Yaa Bin Khalifah. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Perjalanan di Souq Waqif memang selalu menyenangkan. Selain berbagai jenis makanan, minuman, suvenir, hewan peliharaan, melihat majelis tempat bermain dam-daman.

Kita juga banyak melihat gerai dan toko yang memajang bendera Qatar dan bahkan foto dan poster Emir Qatar yang tampaknya sangat dicintai penduduk setempat.

Bahkan di depan salah satu toko juga dipajang sebuah spanduk besar bergambar Emir dengan tulisan Yaa Tamim, Yaa bin Hamad, Yaa bin Khalifah.

Souq Waqif. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Souq Waqif. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Hari makin malam, tetapi suasana di Souq Waqif makin meriah dan ramai. Ribuan turis tumplek berkunjung ke sini dan menikmati suasana malam yang menyenangkan di pusat kota Doha.

Akhirnya dengan taksi Karwah kami pun meninggal tempat ini dengan janji akan kembali lagi di lain waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun