Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Asyiknya Naik Uncal Keliling 5 Desa Wisata di Kota Bogor

24 Oktober 2022   07:48 Diperbarui: 24 Oktober 2022   07:58 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jembatan di Pulo Geulis | Kotekatrip
Jembatan di Pulo Geulis | Kotekatrip

Kampung Pulo Geulis yang terletak di Kecamatan Babakan Pasar, Kota Bogor ini terkenal sebagai Kampung toleransi karena di sini tinggal Etnis Tionghoa dan Etnis Sunda yang sudah berbaur sejak lama.  

Selain masjid di kampung ini juga terdapat sebuah kelenteng tua yaitu Kelenteng Phan Ko Bio yang sudah lama ada namun baru ditemukan kembali pada 1703. Karena itu kelenteng ini dianggap sebagai kelenteng paling tua di kota Bogor.   

Di sini kami mampir ke  kelenteng dan bahkan disambut dengan pertunjukan barongsai yang meriah dan kemudian diberikan penjelasan oleh tim tuan rumah yang diketuai Pak Candra, pengurus kelenteng.

Kelenteng di Pulo Geulis | Kotekatrip
Kelenteng di Pulo Geulis | Kotekatrip

Dari Kampung Pulo Geulis, perjalanan di lanjut menuju Kampung Labirin.  Kali ini cukup berjalan kaki melalui gang yang sempit di kota Bogor. Berbeda dengan Pulo Geulis yang terletak di tengah sungai Ciliwung, Kampung Labirin terletak di tepian Sungai Ciliwung. Kampung ini sebenarnya bernama Kebon Jukut yang disingkat Keju.   Di sini kembali pemandu lokal  bernama Teh Ade Irma dan Kang Deni sudah menyambut. 

Anak-anak menari di Kp Labirin | Kotekatrip
Anak-anak menari di Kp Labirin | Kotekatrip

Koteka disambut oleh atraksi anak-anak yang bermain angklung. Walau tidak lengkap tetapi cukup menarik.  Kemudian kami juga melihat anak-anak perempuan berusia 6 atau 7 tahun yang sedang berlatih menari.  Dan jalan-jalan di kampung Labirin memang sangat menarik karena melalui gang dan Lorong sempit yang berbelok-belok sehingga sering membuat pengunjung tersesat.  Selain itu kami juga mampir ke gerai yang menjual oleh-oleh khas Kampung Labirin, yaitu emping jengkol.

Serunya naik angkot | Kotekatrip
Serunya naik angkot | Kotekatrip

Hari semakin siang. Bahkan sudah lewat  pukul dua siang ketika rombongan meninggalkan Kampung Labirin untuk menuju destinasi berikut. Yaitu Agrowisata Mulya Harja untuk makan siang. Uncal kembali menjelajah kota Bogor menuju Kawasan Bogor Nirwana Regency atau BNR.   Di sini, uncal parkir dan perjalanan dilanjut dengan naik angkot yang sudah disiapkan untuk Koteka.  Memang belum lengkap rasanya kalau mampir ke Bogor tanpa menjajal naik angkot berwarna hijau ini.

Nah ketika naik angkot ini saya ingat Kang Arif sempat menjelaskan nama julukan kota Bogor yang kurang dikenal.   Ternyata bukan Kota Hujan atau Kota Angkot, melainkan Kota Bogor juga sejak lama sudah menjadi Kota Penelitian terbukti dengan banyaknya pusat penelitian yang bermarkas di kota ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun