Kami kemudian masuk ke dalam stasiun dan terpesona dengan keindahan interiornya. Stasiun ini konon merupakan salah satu stasiun paling sibuk di Selandia Baru pada saat masa kejayaan perkeretaapian di negeri Kiwi itu pada awal abad ke dua puluh. Â Namun sekarang stasiun itu tampak sepi. Ada peron dan kereta api , namun tidak ada penumpang.Â
Saya kemudian masuk ke foyer atau beranda stasiun dan terkesima dengan keindahan lantai yang dihiasi mosaik bergambar kereta api di tengah dan dikelilingi lantai bertuliskan NZR atau New Zealand Railway. Â Di sini juga terdapat beberapa kursi kayu tempat bersantai. Dan kalau kita melihat ke atas tampak balkon lantai atas yang indah dan langit-langit yang diterangi cahaya mentari. Â Sekilas bangunan ini banyak memiliki jendela dan pintu yang dihiasi dengan kaca patri yang juga dihias tidak kalah indahnya.
Warna kuning muda sangat dominan di sekeliling dinding ruangan ini dan  memiliki relung-relung yang indah dengan hiasan ornamen yang cantik di bagian atas dinding .  Di salah satu sisi terdapat pintu masuk menuju ruangan dengan nama Ticketing & Information untuk Dunedin Railway.  Dunedin Railway sendiri merupakan kereta api wisata yang masih beroperasi dari stasiun yang dulu pernah sangat sibuk ini.Â
Di sampingnya ada tangga yang melingkar untuk naik ke lantai atas. Di depannya ada tulisan National Sport Museum dam juga Art Gallery and Shop. Â Sekilas stasiun ini memang lebih berfungsi sebagai tempat wisata.
Saya masuk ke tempat informasi tiket Dunedin Railways. Suasananya sepi dan hanya ada beberapa brosur tentang perjalanan kereta api wisata.  Ada kereta yang bernama The Seasider  dengan tujuan  Waitati melalui pantai South Island dan juga Kereta The Victorian yang menuju ke Oamaru.  Selain jadwal, ada juga daftar harga tiket dan website untuk reservasi.
Keluar dari kantor ini, perjalanan di lanjut dengan menaiki tangga yang tidak kalah cantiknya menuju ke lantai atas. Lantai ini juga berhiaskan mosaik bertuliskan NZR di setiap anak tangga. Melingkar mengikuti bentuk dinding, tangga akan mengantar kita menuju balkon lantai atas yang tidak kalau indah dan dihiasi lantai dengan mosaik yang didominasi oleh warna coklat tua dan kuning dengan ornamen geometris yang juga ciamik.
Puas melihat lantai atas, saya kemudian turun dan menuju ke platform atau peron kereta di dalam stasiun. Â Peron tampak sepi dan terlihat sangat panjang menyusuri panjang stasiun ini. Â Menurut informasi panjang peron ini hampir 100- kaki atau sekitar 300 meter.