15 Desember 2008: IDR 5.500 turun menjadi IDR 5.000 -- turun sekitar 10 %
15 Januari 2009: IDR 5000 turun menjadi IDR 4.500 -- turun sekitar 11%
 22 Juni 2013: IDR 4500 menjadi Rp 6.500 naik 44 %
Nah kemudian di masa Jokowi juga terjadi beberapa kali kenaikan
18 November 2014: IDR 6500 menjadi IDR 8.500 -- naik  30%
1 Januari 2015 IDR 8500 turun menjadi IDR 7.600 -- alias 11 %
Kemudian pada 2015 ini pula Jokowi mencabut subsidi premium dan kemudian harga naik turun di sekitar harga 6000 dan 7000-an dan bahkan pernah diberlakukan dua harga untuk di Jawa Bali dan Madura serta di luar Jawa Bali dan Madura. Â Dan kemudian premium dihapuskan dan muncul Pertalite sebagai BBM bersubsidi.
Pada 1 April 2022 Harga Pertalite ditetapkan menjadi IDR 7650
Kemudian pada 3 September 2022 naik menjadi IDR 10.000.
Kalau kita lihat perkembangan harga BBM dari premium hingga Pertalite sejak 1965 hingga 2022 ini maka harganya sudah naik dari hanya 30 Sen menjadi 10.000 atau lebih dari 33 ribu kali lipat.
Demikian sekedar catatan dari bolak-balik sejarah harga BBM di Indonesia sejak Orde Lama hingga kini.