Kalau kita berjalan terus akan sampai di belakang Gereja Blenduk dan tepat di pojok jalan ada sebuah rumah tua yang cantik. Di dinding rumah ini ada sebuah prasasti yang menjelaskan bahwa rumah ini adalah rumah dinas Pastori GPIB.Â
Di kawasan sebelah belakang Gereja ini ternyata ada bangunan yang sekilas mirip bedeng atau gudang yang sudah direnovasi dengan tidak kalah cantik dan sekarang digunakan sebagai Galeri Industri Kreatif Semarang. Â Saya sempatkan masuk ke dalamnya.Â
Ada dijual berbagai produksi UMKM dan baik pakaian, kerajinan tangan suvenir dan juga gerai kuliner tradisional. Â Bahkan di dalamnya juga ada gambar Jokowi sedang naik motor dengan latar belakang Lawang Sewu dan ikon kota Semarang lainnya. Kita bisa berfoto sambil berboncengan dengan Jokowi di sini.
Perjalanan terus dilanjut mulai dari Gereja Blenduk dan kali ini menuju ke arah barat. Â Namun kawasan ini sedikit sepi dibandingkan dengan kawasan Taman Sri Gunting. Â
Di sebuah gedung di sebelah Ikan bakar, ada seorang pengamen yang memainkan alat music biola. Â Di sini juga ada Starbuck Kota Lama dan di seberangnya ada sebuah gedung tua bertuliskan Bo Bo Box dengan display harga menginap untuk semalam.
Saya akhirnya masuk dan ternyata ini merupakan suatu merek hotel kapsul yang sudah lumayan terkenal dan memiliki cabang di banyak kota.
Karena hari sudah kian malam mendekati pukul 9.30 akhirnya saya kembali ke tempat parkir di dekat Ikan Bakar Cianjur. Â Sudah cukup banyak gedung tua nan cantik yang saya lihat. Namun ternyata masih lebih banyak lagi gedung dan kawasan di Kota Lama Semarang ini yang belum sempat saya jelajahi.
Mungkin pada kesempatan lain saya akan datang di pagi hari dan dapat memiliki waktu lebih lama untuk menjelajah di kawasan yang dulunya disebut Europeesche Buurt atau Kampung Eropa ini.