Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Bukan Gudeg, Kuliner Khas Yogya Ini Dijamin Bikin Kamu Ketagihan

10 Agustus 2022   17:54 Diperbarui: 14 Agustus 2022   18:00 3648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mi Godog (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Kalau datang ke Yogya dan ingat akan makanan alias kuliner, Sebagian besar akan menunjuk ke makanan khas Yogya yang bernama gudeg.  

Namun ternyata bukan gudeg yang paling sering saya cicip jika mampir ke Yogya, melainkan ada lagi makanan yang selalu nikmat bila disantap di malam hari, yaitu Mie Jawa. 

Nah mengapa mie Jawa menjadi sangat istimewa? Apa rahasianya dan mengapa pada umumnya pembeli kadang atau sering harus mengantre lama. 

Yuk kita simak pengalaman penulis mengembara di berbagai gerai atau warung atau resto yang menjual Mie Jawa di seantero kota Yogya.

1. Bakmi Kadin

 (Foto: Dokumentasi Pribadi)
 (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Bakmi Kadin terletak di kawasan Sayidan tidak jauh dari jembatan Sayidan di Jalan Sultan Agung. Tepatnya di Jalan Bintaran Kidul persis di seberang supermarket.  

Lokasinya cukup strategis dan warungnya konon sudah ada sejak tahun 1947. Dan berlokasi di sebuah bangunan tua yang lebih mirip sebuah bedeng atau gudang. 

Puluhan meja kursi berderet dan kalau di jam sibuk terutama di malam hari biasanya meja dan kursi ini akan penuh dengan pelanggan.

Satu lagi kekhasan Mie ini adalah dimasak dengan menggunakan arang dan juga selalu di masak per porsi. Karena itu tidak mengherankan kalau pelanggan sering menunggu alias antre cukup lama. Biasanya antara 1 jam hingga satu setengah jam.

Pilihan menu nya adalah bakmi godog, bakmi goreng dan bakmi nyemek, yaitu godog tetapi kuahnya sedikit. Sementara pilihan minuman selain teh hangat ada juga jahe sere, dan wedang tape.

Mie Goreng (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Mie Goreng (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Walau pun harus menunggu agak lama, saya tetap suka mampir ke sini karena ada hiburan musik dengan lagu-lagu tempo dulu.

Bahkan pengunjung pun bisa menyumbangkan lagunya di tempat ini.  Di dinding bahkan dipajang foto-foto pemilik Bakmi Kadin yang kadang disertai selebriti yang pernah datang seperti MbakTutut. 

2. Bakmi Mbah Gito

Mbah Gito  (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Mbah Gito  (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Bagi yang suka akan tempat yang memiliki nuansa berbeda, maka bisa mencoba Bakmi Mbah Gito.  Lokasinya agak sedikit di pinggir kota di sebelah Timur, yaitu di Jalan Nyi Ageng Nis, Rejowinangun, Kecamatan Kotagede.  Masih tidak terlalu jauh dari pusat kota.

Suasana tempat makannya sangat khas karena menampilkan warung dengan nuansa Jawa yang kental, bak temoat duduk, serta ornamen dan hiasan yang ada. Bahkan pemilik warung sendiri lebih suka menyebutnya sebagai sebuah gubug. 

Pada sebuah pojo, ada tulisan Gubug Reyote Mbah Gito lengkap dengan tulisan dalam aksara Jawa di dinding gedek.  Sangat khas dan memberikan nuansa tradisional yang unik.

Tulisan di dinding  (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Tulisan di dinding  (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Dan sama seperti Bakmi Kadin, jika di waktu makan malam, pelanggan juga harus antre sekitar 1 sampai dua jam ketika memesan Bakmie. Bahkan kadang-kadang mencari tempat duduk pun agak susah karena walau pun cukup luas, tetap terasa agak sempit warungnya.   

Walaupun begitu Mbah Gito memiliki tempat parkir yang luas di sebuah lapangan tidak jauh dari gerai ini. Untuk menu makanan sebenarnya serupa walau tidak sama dengan Bakmi Kadin.

3. Bakmi Gandok

Bakmi Gandhok  (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Bakmi Gandhok  (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Mungkin Bakmi Gandhok belum seterkenal Bakmi Kadin, Mbah Gito atau bakmi Jawa legendaris lainnya di Yogya. 

Namun nama Bakmi Gandhok mulai terkenal akhir-akhir ini dan ternyata sama seperti bakmi Jawa yang lain, kalau datang pada waktu makan malam, dapat dipastikan pelanggan harus menunggu sampai dua jam.

Lokasinya masih di kawasan dekat kraton yaitu di Jalan NaganLor dan menempati sebuah rumah dengan halaman belakang berupa kebun yang lumayan luas. 

Selain di dalam gedung, pelanggan juga bisa duduk di meja kursi di alam terbuka atau dalam bangunan joglo.

Sebenarnya setelah mencicipi, menikmati dan mencoba berbagai pilihan bakmi Jawa yang ada di Yogya, soal rasa sebenarnya mirip dan semua ada kelebihannya masing-masing.

Mi Godog (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Mi Godog (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Secara umum bakmi Jawa baik akan tampil hampir mirip. Selain mie dan kuah nya yang gurih, ada irisan kol, potongan tomat, telur, dan juga suwiran daging ayam kampung.  

Selain itu bisa ditambahkan dengan potongan acar dan Lombok atau cabe sesuai selera.  Demikian juga dengan bakmi goreng yang tentunya tanpa kuah dan tekstur mie yang warnanya lebih kecokelatan.

Di alam terbuka. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Di alam terbuka. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Karena itu, pilihan untuk mampir di tempat yang mana, sebenarnya disesuaikan dengan mood dan juga bersama siapa kita pergi. Kalau ada teman atau keluarga yang suka bernyanyi dan senang hiburan musik, mungkin Bakmi Kadin adalah pilihan yang tepat. 

Sedangkan bila menyukai tempat makanan dengan dekorasi yang antic dan khas, bisa berkunjung ke Mbha Gito, sementara yang lebih suka duduk di alam terbuka dipersilahkan mampir ke Bakmi Gandhok.

***

Untuk rasa , semuanya enak gurih dan lezat. Suka yang mana tentunya terserah dan tergantung selera Anda.

Foto: Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun