Pilihan menu nya adalah bakmi godog, bakmi goreng dan bakmi nyemek, yaitu godog tetapi kuahnya sedikit. Sementara pilihan minuman selain teh hangat ada juga jahe sere, dan wedang tape.
Walau pun harus menunggu agak lama, saya tetap suka mampir ke sini karena ada hiburan musik dengan lagu-lagu tempo dulu.
Bahkan pengunjung pun bisa menyumbangkan lagunya di tempat ini. Â Di dinding bahkan dipajang foto-foto pemilik Bakmi Kadin yang kadang disertai selebriti yang pernah datang seperti MbakTutut.Â
Bagi yang suka akan tempat yang memiliki nuansa berbeda, maka bisa mencoba Bakmi Mbah Gito. Â Lokasinya agak sedikit di pinggir kota di sebelah Timur, yaitu di Jalan Nyi Ageng Nis, Rejowinangun, Kecamatan Kotagede. Â Masih tidak terlalu jauh dari pusat kota.
Suasana tempat makannya sangat khas karena menampilkan warung dengan nuansa Jawa yang kental, bak temoat duduk, serta ornamen dan hiasan yang ada. Bahkan pemilik warung sendiri lebih suka menyebutnya sebagai sebuah gubug.Â
Pada sebuah pojo, ada tulisan Gubug Reyote Mbah Gito lengkap dengan tulisan dalam aksara Jawa di dinding gedek. Â Sangat khas dan memberikan nuansa tradisional yang unik.
Dan sama seperti Bakmi Kadin, jika di waktu makan malam, pelanggan juga harus antre sekitar 1 sampai dua jam ketika memesan Bakmie. Bahkan kadang-kadang mencari tempat duduk pun agak susah karena walau pun cukup luas, tetap terasa agak sempit warungnya. Â Â