Museum ini juga banyak menggunakan teknologi mutakhir untuk memberikan informasi kepada pengunjung sehingga lumayan interaktif dan tidak membosankan. Ini dapat disaksikan dengan sebuah film yang otomatis hidup ketika kita berada di ruangan tertentu.Â
Apa itu Rumah Kalang?  Rumah Kalang ternyata memiliki arsitektur yang unik karena merupakan perpaduan antara gaya Indish dan Jawa serta memiliki unsur hiasan ornamen Art Deco dan gaya Art Neuveau.  Wah lumayan banyak istilah arsitektur yang harus kita pelajari lagi.  Sementara kalau kita lihat dari depan, salah satu ciri khas rumah ini adalah adanya kanopi di pintu utama dan atapnya yang khas bertumpuk.  Sementara, unsur Jawa juga hadir dengan  adanya tiang berumpak.  Dan yang menjadikan rumah ini memiliki kesan mewah adalah banyaknya kaca patri warna warni pada jendela, pintu dan sudut-sudut rumah dan tegel bermotif untuk menghiasi lantai dan dinding bagian bawah.  Mungkin ini merupakan pengaruh Eropa. Lalu apa itu Orang Kalang? Ternyata orang  Kalang merupakan sub etnis Orang Jawa yang sudah sejak lama ada di Nusantara namun dalam sejarahnya pernah diasingkan karena berbagai alasan.
Saya kemudian masuk ke ruangan lain yang ada di bagian samping bangunan utama. Sebuah ruangan yang tidak terlalu besar tetapi memiliki pintu yang cantik dengan hiasan kaca patri dan tulisan B.H Noeriah. Kali ini ada angka tahun 1862 dan 1931. Di dalam ruangan ini ada display elektronik berupa video yang otomatis mendapat tenaga listrik ketika kita masuk. Di sini saya dapat menyaksikan proses pembuatan Kue Kipo dan Kembang Waru yang merupakan camilan khas Kota Gede.
Di ruangan lain juga dipamerkan beberapa gambar punakawan di dinding dan juga ada video yang menampilkan sekelumit kisah sastrawan dan penggiat budaya yang berasal dari kawasan Kota Gede. Kembali tata ruang dan letak interiornya membuat saya kagum. Ada yang dindingnya dicat hijau sementara di lantai diberi tanda kaki di mana ketika menapak di lantai tersebut sensor otomatis memberi power untuk video yang bisa kita nikmati kisahnya.
Kembali ke bangunan utama di ruang tengah yang terbuka terdapat sebuah kolam yang cantik dan sebuah tangga menuju ruangan di bawah tanah. Di beranda tengah ini juga dipamerkan maket museum dan di sudut lain ada sebuah delman yang cantik. Â Pintu dan jendela besar menghiasi sudut-sudut rumah dan semuanya memiliki warna hijau dengan nuansa garis -garis dan ornamen warna putih kekuningan.
Di salah satu ruangan yang terletak di bagian belakang rumah, ada semacam teater atau ruangan bioskop yang otomatis hidup ketika kita masuk. Filmnya ditayangkan dalam layar yang ada di ke empat dinding dengan urutan yang mengasyikkan dan kisahnya mengenai tokoh dan sosok pergerakan sosial yang berasal dari Kota gede.