Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita tentang Regol, Bangsal, dan Prasasti di Kraton Yogyakarta

9 Agustus 2022   20:55 Diperbarui: 9 Agustus 2022   21:18 2817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prasasti dan sengkalan memet: Dokpri

Di depan gedhong ini ada patung Sultan HB IX dan juga prasasti dengan sengkalan memet bergambar sepasang naga dan lambang kraton Yogya. 

Menurut ibu pemandu sengkalan memet ini dibaca seperti pada prasasti yaitu Kaheksi Nagaraja Manjing Kadhaton yang berarti Dewa Naga Memasuki Kraton dan menandai Tahun Masehi 1992, yaitu tahun diresmikannya museum ini.   

Di bawahnya masih ada kata Panca Sembah Dewa Naa yang sayangnya saya kurang tahu dan tidak sempat bertanya maknanya.

Salah satu benda di Muesum HB IX: Dokpri
Salah satu benda di Muesum HB IX: Dokpri

Sudah lumayan lelah kami melihat bagian dalam kraton dan museum-museumnya. Setelah sejenak beristirahat, sang pemandu mohon pamit dan kami melanjutkan sendiri perjalanan ke museum batik, museum kristal dan keramik serta sempat mengintip Kompleks Kesatriyan yang dulunya merupakan tempat tinggal putra raja yang belum berusia 12 tahun. 

Karena sultan tidak mempunyai putra tempat ini sekarang digunakan untuk menyimpan koleksi lukisan.

Di depan pintu gerbang Kompleks Kesatriyan ada sepasang beduk besar dan kentongannya yang konon sudah berusia lebih dari 200 tahun.

Bedug dan Kentongan: Dokpri
Bedug dan Kentongan: Dokpri

Sejenak lamunan saya berakhir ketika seseorang memanggil-manggil nama saya. Rupanya tetangga di sebelah rumah yang mau bertugas menjaga pesta perkawinan di Rotowijayan.  Kami kemudian berjalan kaki menuju Rotowijayan dan sempat melihat sebuah monument berbentuk Jam.  

Di atas jam tersebut ada lambang Kraton Yogya dan dibawahnya pada prasasti tertulis dalam aksara Jawa, Indonesia, Tionghoa dan Inggris.

Ngejam Keben di Rotowijayan: Dokpri
Ngejam Keben di Rotowijayan: Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun