Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Apa antara Tiongkok, Amerika, Taiwan, Hong Kong dan Saya?

5 Agustus 2022   16:03 Diperbarui: 5 Agustus 2022   16:07 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak para pengamat berpendapat bahwa kemungkinan serang militer langsung Tiongkok ke Taiwan adalah sangat kecil atau bahan sama sekali tidak mungkin. Tiongkok sendiri menyadari bahwa serbuan militer bukanlah solusi untuk masalah ini. Dan kunjungan pejabat Amerika ke Taiwan juga bukan baru sekali ini terjadi.

Yang mungkin terjadi adalah kunjungan ini akan membawa hubungan Amerika dan Tiongkok menuju tingkat yang paling rendah. Belum lagi dengan perang dagang yang sudah terjadi baru-baru ini.  Gerakan militer Tiongkok di Selat Taiwan juga sama sekali tidak mengancam posisi Amerika. Yang paling mungkin dilakukan Tiongkok adalah melakukan sangsi ekonomi yang bisa merugikan Amerika Serikat seperti melayani pelayaran kapal-kapal yang menuju dan meinggalkan Taiwan.

Untuk Indonesia sendiri, mungkin dampak nya tidak akan ada secara langsung walau bisa saja Indonesia yang selama ini juga menghargai kebijakan Satu Cina untuk tetap mencoba mencari celah keuntungan ekonomi dari memanasnya hubungan segi tiga antara Tiongkok, Amerika dan Taiwan ini

Lalu apa hubungannya dengan Hong Kong dan saya?  Masalah Taiwan ini cukup menarik karena saya teringat pada 1988, saya sempat ingin berkunjung ke Taiwan. Pada saat itu kebetulan saya sedang berada di Hong Kong untuk beberapa bulan dan ada seorang teman dari Indonesia yang kebetulan sedang job training di Tai Nan, sebuah kota di selatan Taiwan.  Akhirnya saya mencoba datang ke perwakilan dagang Taiwan di Hong Kong untuk meminta visa.  Pejabat di sana sempat menolak dengan menyatakan bahwa seharusnya saya meminta visa di perwakilan dagang Taiwan di Jakarta. 

Namun dengan penjelasan bahwa kunjungan ke Taiwan ini tidak direncanakan sebelumnya akhirnya saya diperbolehkan mendapat visa dengan syarat saya belum pernah berkunjung ke Tiongkok.  Nah ketika di paspor saya sama sekali tidak ditemukan bukti pernah ke Tiongkok, akhirnya saya mendapatkan visa ke Taiwan yang berupa selembar kertas. Asyiknya visa itu bisa didapat secara gratis.

Suasana politik pada tahun 1980-an tentu saja berbeda ketika Tiongkok pun terus berubah.  Kalau dulu sama sekali tidak ada penerbangan langsung antara Tiongkok dan Taiwan, maka pada tahun 2000-an, dimulai dengan pesawat carter yang harus melalui Hong Kong atau Macau, akhirnya sejak 2009 penerbangan antara Tiongkok dan Taiwan pun mulai marak dan sejak itu, baik berkunjung ke Taiwan atau Tiongkok pada saat yang bersamaan atau berdekatan pun sama sekali bukan masalah lagi.

Namun Indonesia kita sendiri, tentunya tidak berharap akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bagi hubungan ke dua wilayah. Kita berharap selalu yang terbaik bagi perdamaian regional dan dunia. Baik Tiongkok dan Taiwan bisa bersatu kembali secara damai maupun Taiwan merdeka, asalkan terjadi dengan jalan perundingan dan  damai rasanya kita tetap mendukung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun