Dan bagian ini pula yang hingga saat ini masih terjaga dan sempurna keutuhannya walau kompleks Taman Sari sendiri sudah mengalami banyak cobaan dalam sejarahnya yang panjang.
Menurut cerita Taman Sari sendiri telah mengalami beberapa kali gempa besar, yang pertama kali melanda adalah pada September 1803 yang menyebabkan keretakan sehingga air di sini menjadi kering karena rembes.Â
Selain itu Taman Sari juga mengalami kerusakan cukup parah saat serangan Inggris ke Yogya pada 1812. Â Dan yang paling parah adalah ketika gempa melanda Yogya pada Juni 1867 yang meruntuhkan Tugu Golong Gilig. Â
Selain bagian utama Taman Sari, masih ada beberapa tempat lagi yang menarik di kompleks ini, salah satunya adalah Masjid Bawah Tanah yang disebut Sumur Gumuling.Â
Untuk menuju ke sana, kami harus melalui gang sempit di antara pemukiman penduduk dan kemudian memasuki terowongan Bawah tanah.
Bangunan sumur Gumuling ini sangat menarik karena berbentuk cincin dan memiliki 4 buah anak tangga untuk naik ke sebuah pelataran berbentuk bulat dan kemudian sebuah anak tangga untuk naik ke lantai atas yang juga berbentuk bulan.
Itu dilengkapi banyak jendela kecil untuk ventilasi. Konon masjid ini juga memiliki sistem akustik yang sangat baik sehingga tidak memerlukan pengeras suara.Â
Pada kunjungan terakhir, dari pintu masuk saya berjalan sendiri melewati perkampungan dan kemudian sampai di sisi luar Sumur Gumuling. Di sini sebuah spanduk yang menceritakan sekilas mengenai tempat ini.Â
Dan dari jendelanya saya bisa mengintip ke bagian dalam. Terasa unik karena sebelumnya pernah berada di dalam dan mengintip ke luar. Â Di dekat sini juga masih banyak bagian bangunan yang antik seperti sebuah sudut bangunan yang berbentuk silinder.