Secara global ada tiga manfaat yang dapat dipetik oleh Indonesia melalui forum G20 kali ini yaitu manfaat dalam bidang ekonomi, sosial dan politik.Â
Salah satu yang paling terukur adalah manfaat langsung dalam bidang ekonomi yaitu estimasi peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun, penambahan PDB nasional hingga Rp7,4 triliun, dan pelibatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor.
Sementara itu, mengingat masifnya kegiatan selama G20 di berbagai kota di Indonesia (sekitar 19 Kota di Indonesia), maka secara langsung atau tidak langsung G20 ini juga akan memperkenalkan tempat-tempat di Indonesia ke dunia internasional. Sehingga selain Bali yang akan menjadi lokasi pertemuan puncak atau KTT pada November, kota dan daerah lain itu juga akan dikenal luas secara internasional. Â
Dengan demikian mata dunia akan lebih mengetahui bahwa Indonesia bukan hanya Bali dan banyak tempat-tempat lain yang juga punya daya Tarik dan keunggulan tersendiri. Hal ini mungkin sesuai dengan program pemerintah yang telah menentukan  dan mengembangkan beberapa Destinasi Super Prioritas seperti Borobudur, Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo dan Sikupang.
Dengan banyaknya kota atau daerah yang menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan yang berhubungan dengan G20, maka mata dunia internasional secara langsung maupun tidak langsung juga akan mengarah ke tempat tersebut dan sekaligus menjadi promo wisata yang ampuh.Â
Tentu saja, ajang G20 ini juga akan menjadi salah satu batu ujian apakah segala persiapan untuk menjadikan kawasan atau daerah tersebut sebagai destinasi wisata baru sudah cukup memenuhi persyaratan dan dapat dikaslifikan sebagai kelas dunia sebagaimana yang diharapkan baik dari segi SDM, infrastruktur dan segala perangkat pendukungnya.
Secara teori mungkin terlihat mudah, namun dalam pelaksanaannya akan banyak halangan dan rintangan yang menghambat. Akan tetapi apa pun yang terjadi rasanya, kesempatan menjadi tuan rumah berbagai rentetan pertemuan sehubungan dengan presidensi Indonesia di G20 pada 2022 ini merupakan kesempatan emas yang sangat sayang jika dilewatkan begitu saja.
Dengan penyelenggaraan G20 di Indonesia, tentunya akan membuat Indonesia menjadi fokus perhatian dunia, terutama bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Indonesia tentunya tidak akan melepaskan kesempatan untuk menunjukkan berbagai kemajuan yang telah dicapai, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pasca pandemi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Dengan kata lain, Presidensi G20Â adalah jembatan emas untuk mengembangkan wisata Indonesia bukan hanya di Bali dan sekaligus memperkenalkan nama Indonesia di dunia internasional.
Diharapkan nanti bila kita bepergian ke luar negeri, tidak akan ada lagi orang yang menanyakan di mana itu Indonesia dan apakah Indonesia merupakan bagian dari Bali atau orang Indonesia ditebak sebagai orang Filipina, Malaysia, Thai, atau Tiongkok dan Korea.
Mari kita sukseskan G20 di Indonesia hingga KTT Puncak di Bali pada November 2022 mendatang.