Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dari Hindu Menuju Islam Jawa di Tugu Yogya

22 Juli 2022   21:07 Diperbarui: 22 Juli 2022   21:17 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah di sini kita juga dapat memperoleh penjelasan singkat mengenai Poros Filosofi yang dibagi dua bagian.  

Bagian pertama dari selatan yaitu Panggung Krapyak hingga ke arah utara dna menggambarkan pejalan hidup manusia dari rahim, dilahirkan, hingga beranjak dewasa dan kemudian memiliki keturunan.

Visualisasi perjalanan  hidup ini digambarkan dengan berbagai jenis tanaman dan juga bangunan yang ada di sepanjang sumbu filosofis hingga alun-alun selatan dan juga bangsal Kemagangan di sebelah utara Sasana Dwi Abad.
Sementara itu bagian kedua menjelaskan perjalanan manusia  untuk kembali ke ada penciptanya melewati berbagai tahap.  

Dimulai dari Tugu melalui jalan Margautama, Malioboro , Margo Mulyo dan terus ke selatan melalui jalan Pangurakan hingga ke alun-alun utara dan pohon -pohon beringin . Semua penuh dengan perlambang yang penuh dengan simbol filosofis . Pasar beringharjo sendiri dianggap sengaja salah satu godaan.

Prasasti : dokpri
Prasasti : dokpri

Namun pada prasasti yang lain dijelaskan juga bahwa Tugu Golong Gilig dan Panggung Krapyak melambangkan Lingga Yoni yang merupakan lambang kesuburan berdasarkan  filosofi Hindu.

Oleh Sultan HB I, filosofi hindu ini kemudian dimodifikasi menjadi filosofi Islam Jawa dengan  konsep Sangkan Paraning Dumadi dengan Keraton sebagai pusat filosofi yang ditandai dengan lampu Kyai Wiji yang tidak pernah padam sejak sultan bertahta.

Nah, konon Tugu Golong Gilig ini dulunya memlikii ketinggian sekitar 25 meter dan menjadi pusat titik konsentrasi sultan HB I bermeditasi di Bangsal Manguntur Tangkil di kompleks Kraton .

Demikianlah, denhan mampir ke tugu ini, sekarang saya bisa mengetahui lebih dalam mengenai sejarah dan perubahan yang terjadi termasuk perubahan kosep dari Hindu menuju islam Jawa.
Yogya , Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun