Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Alat Olahraga dan Raket Badminton di Alun-alun Kidul

6 Juli 2022   15:15 Diperbarui: 6 Juli 2022   15:16 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat di sudut jalan Patehan Lor ada gerobak yang menjual kueh Lekkericious Alkid seharga Rp. 1000 dengan latar belakang rumah yang menjual jasa musolah dan toilet dengan spanduk raksasa di bawah atap rumah.  "Musolah, Toilet bersih dan nyaman" demikian bunyi spanduk tersebut.

Dagangan di Alkid: Dokpri
Dagangan di Alkid: Dokpri

Saya terus berjalan dan menemukan gerobak Nasi pecel Mbok Nom, derai telur gulung dan aneka sosis, hingga soto ayam dan kemudian bertemu dengan persimpangan jalan Gading.  Kalau kita terus ke selatan, akan bertemu dengan Plengkung Gading, yang merupakan salah satu pintu masuk ke dalam benteng atau kompleks kraton.  

Di sini, saya memandang jauh ke utara, tampak Sasana Hinggil Dwi Abad yang seakan-akan diapit sepasang beringin tua yang sering dijadikan ajang permainan masangin, yaitu menutup mata dengan sapu tangan hitam dan berjalan menuju celah di antara kedua pohon beringin.

Saya kemudian berjalan ke arah selatan menuju ke Plengkung Gading. Di jalan ini ada berbagai kedai atau warung dan juga penjual baju loak di kaki lima. Tampak baju-baju tua yang kondisinya sedikit lusuh digantung dan dipajang dengan tulisan dijual.

Plengkung Gading: Dokpri
Plengkung Gading: Dokpri

Di ujung jalan, saya sampai di Plengkung Gading. Dua buah papan memberikan informasi bahwa ini adalah cagar budaya nama resmi nya adalah Plengkung Nirboyo sekaligus dengan ancaman denda   250 Juta atau kurungan 6 bulan bagi siapa saja yang merusak atau merubahnya.

Sayangnya sekarang tangga untuk naik ke plengkung ini sudah terkunci, saya masih ingat pernah naik ke tempat ini beberapa tahun yang lalu. Sama sekali tidak ada informasi lain atau sekedar sejarah Plengkung Gading ini.  Saya pun segera kembali ke utara menuju ke alun-alun dan melihat berbagai jenis makanan yang dijual di sana.

Gerobak: Dokpri
Gerobak: Dokpri

Berjalan sedikit ke arah timur, ada gerobak yang menjajakan Roti Maryam dan kemudian gerobak dorong bakso.  Ada beberapa orang yang sedang menikmati makanan dan di antara rongsokan alat olah raga terdapat tempat untuk duduk bersantai. 

Tepat di sudut tenggara ada sebuah toilet umum di bawah tanah dengan tulisan putra dan putri.  Penggunaan istilah putra dan putri jarang untuk toilet jarang sekali ditemukan di Jakarta atau tempat lain, tetapi masih sangat umum di kawasan Yogya dan sekitarnya.   Ada juga daftar harga menggunakan toilet yaitu Rp 2000 untuk buang air kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun