Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ada Apa di Simpang Temu Antar Moda CSW?

13 Juni 2022   20:26 Diperbarui: 13 Juni 2022   20:41 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak beberapa bulan lalu simpang temu antar moda di CSW sudah mulai dioperasikan. Simpang ini terletak di persimpangan empat jalan raya utama di Jakarta Selatan yaitu Jalan Sisingamangaraja, Jalan Truno joyo, Jalan Panglima Polim dan Jalan Kyai Maja.  Di sini pula bertemu stasiun MRT ASEAN dengan empat buah halte Trans Jakarta.

Penasaran dengan penampakan halte simpang susun antar moda ini, saya naik Trans Jakarta Kota Blok M dari kawasan Sudirman yang terus melaju lancar tanpa hambatan ke  rah selatan. Setelah melewati halte Masjid Agung , kemudian Trans Jakarta menyeberang persimpangan Jalan Sisinga Mangaraja dan Panglima Polim dan akhirnya sampai di Halte Kejaksaan Agung.  Di sini saya turun dan sampai di lantai 1 simpang susun antar moda itu.

Informasi: Dokpri
Informasi: Dokpri

Di dinding halte yang kebetulan juga menjadi salah satu tiang MRT ada petunjuk yang cukup lengkap menunjukkan arak Keluar, Halte Trans Jakarta dan juga Stasiun MRT ASEAN.  Di bagian paling bawah ada tempat sampah untuk organik, kertas dan plastik serta tulisan CSW dengan singkatan Cuma Sampah di Wadah.  Siang itu, suasana penumpang tidak terlalu ramai.

Cakra Selaras Wahana: Dokpri
Cakra Selaras Wahana: Dokpri

Saya kemudian mengikuti arah panah dan naik eskalator ke lantai dua.  Lantai dua ini sangat unik karena ada bagian yang berbentuk jembatan penyebrangan berbentuk lingkaran yang menghubungkan ke empat sisi jalan. Di sini juga ada petunjuk untuk menuju berbagai halte Trans Jakarta dan nomor rute masing-masing.  Di bagian atas adalah lagi tulisan warna biru dengan dasar putih  "akra Selaras Wahana."  Mungkin hanya ingin menegaskan salah satu kepanjangan singkatan CSW.

MRT ASEAN: Dokpri
MRT ASEAN: Dokpri

Antara kiri dan kanan, saya ikut yang kiri saja dan dari salah satu sudut saya bisa melihat stasiun MRT ASEAN dan rangkaian kereta yang baru saja bergerak meninggalkan stasiun itu. Sementara di jalan raya di bawah juga tampak halte Trans Jakarta di kejauhan dan sebuah bus yang sedang melintas. 

Sejarah TJ: Dokpri
Sejarah TJ: Dokpri

Masih di lantai dua ini juga terdapat sebuah display yang memajang kilasan sejarah Trans Jakarta.  Judulnya Tapak Tilas Trans Jakarta. Di sini dapat dibaca kilasan sejarah Trans Jakarta sejak pertama kali beroperasi pada 2004 dan kemudian terus berkembang hingga tahun 2021.  Jika pada 2004, baru 1,8 % wilayah Jakarta yang dilayani TJ, maka pada 2021, sudah sekitar 801,9 % wilayah yang dilayani termasuk beberapa wilayah di sekitar Jakarta seperti Bekasi, Tangerang dan juga Depok.

Sementara itu, masih di lantai dua juga ada sebuah informasi menarik mengenai sejarah terbentuknya Kebayoran Baru dan asal muasal nama CSW.  Ternyata CSW sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu Centrale Stichting Wederopbouw yang  bermakna Yayasan Pusat Pembangunan. CSW ini bertanggung jawab atas masalah administrasi dan sosial pengembangan wilayah Kebayoran baru yang dibagi dalam 19 Blok, yaitu dari Blok A hingga Blok S.  Bahkan dijelaskan juga wilayah dan jalan mana saja yang termasuk dalam setiap Blok.  Juga ada keterangan mengapa dari sekian banyak Blok tersebut yang paling terkenal adalah Blok M.   Papan informasi ini diberi tajuk CSW dari Waktu ke Waktu.

Gerai di Lantai 3: Dolpri
Gerai di Lantai 3: Dolpri

Setelah naik lagi eskalator ke lantai tiga, di sini ada fasilitas umum seperti toilet dan musala yang terlihat sangat bersih dan rapi. Selain itu juga ada area komersial walau yang sudah buka hanya sebuah gerai 'pop corn'. Ada juga sebuah sepeda dengan tulisan merek  kopi. Namun sedang tidak ada penjaganya alias tidak buka.    

Halte CSW 1: Dokpri
Halte CSW 1: Dokpri

 Dari lantai tiga saya naik eskalator ke lantai empat dan kemudian lima sehingga sampai di halte TransJakarta koridor 13 yang melayang yang menghubungkan Tendean dan kawasan Kebayoran lama hingga Ciledug. Halte ini yang disebut halte CSW 1 dan terlihat cukup luas dan nyaman serta di kedua sisi tertera nomor bus dan juga tujuannya. Di sebelah kiri untuk tujuan ke arah Tendean, sedang di sebelah kanan untuk tujuan Kebayoran Lama dan Ciledug.

Lift: Dokpri
Lift: Dokpri

Sementara di ujung  halte ada lagi sebuah lift yang bisa membawa penumpang ke lantai dua. Sebenarnya di belakang lift juga ada tangga dan eskalator, namun aksesnya masih tertutup.  Di dekat lift ini juga ada sebuah denah besar berisi gambar simpang temu antar moda CSW beserta seluruh halte dan tujuan serta nomor bus. 

Pemandangan : Dokpri
Pemandangan : Dokpri

Saya sempatkan menjajal naik TJ jurusan Tendean dan terus ke Kuningan.  Enaknya naik bus yang melayang adalah bus benar-benar bebas hambatan dan dapata menikmati pemandangan pencakar langit kota Jakarta.   Sampai di Kuningan saya kemudian kembali naik bus ke arah Ciledug sambil menikmati pemandangan lalu kemudian turun di Halte Cipulir.   Di sini saya turun dan sempat melihat halte yang juga sedang sepi penumpang. 

Halte Tj: Dokpri
Halte Tj: Dokpri

Setelah bersantai sejenak saya kembali naik TJ menuju ke halte CSW 1, Tendean, dan kemudian berpindah di Halte Kuningan Barat untuk melanjutkan perjalanan.

Siapa sangka, sambil jalan-jalan naik Trans Jakarta dapat juga menikmati pemandangan kota Jakarta dan sekilas belajar sejarah 19 Blok di Kebayoran Baru serta mengetahui asal usul nama CSW.  

Semoga di sini juga nanti ada KRL dan LRT yang lewat. 

Foto-foto: Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun