Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ada Apa di Simpang Temu Antar Moda CSW?

13 Juni 2022   20:26 Diperbarui: 13 Juni 2022   20:41 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, masih di lantai dua juga ada sebuah informasi menarik mengenai sejarah terbentuknya Kebayoran Baru dan asal muasal nama CSW.  Ternyata CSW sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu Centrale Stichting Wederopbouw yang  bermakna Yayasan Pusat Pembangunan. CSW ini bertanggung jawab atas masalah administrasi dan sosial pengembangan wilayah Kebayoran baru yang dibagi dalam 19 Blok, yaitu dari Blok A hingga Blok S.  Bahkan dijelaskan juga wilayah dan jalan mana saja yang termasuk dalam setiap Blok.  Juga ada keterangan mengapa dari sekian banyak Blok tersebut yang paling terkenal adalah Blok M.   Papan informasi ini diberi tajuk CSW dari Waktu ke Waktu.

Gerai di Lantai 3: Dolpri
Gerai di Lantai 3: Dolpri

Setelah naik lagi eskalator ke lantai tiga, di sini ada fasilitas umum seperti toilet dan musala yang terlihat sangat bersih dan rapi. Selain itu juga ada area komersial walau yang sudah buka hanya sebuah gerai 'pop corn'. Ada juga sebuah sepeda dengan tulisan merek  kopi. Namun sedang tidak ada penjaganya alias tidak buka.    

Halte CSW 1: Dokpri
Halte CSW 1: Dokpri

 Dari lantai tiga saya naik eskalator ke lantai empat dan kemudian lima sehingga sampai di halte TransJakarta koridor 13 yang melayang yang menghubungkan Tendean dan kawasan Kebayoran lama hingga Ciledug. Halte ini yang disebut halte CSW 1 dan terlihat cukup luas dan nyaman serta di kedua sisi tertera nomor bus dan juga tujuannya. Di sebelah kiri untuk tujuan ke arah Tendean, sedang di sebelah kanan untuk tujuan Kebayoran Lama dan Ciledug.

Lift: Dokpri
Lift: Dokpri

Sementara di ujung  halte ada lagi sebuah lift yang bisa membawa penumpang ke lantai dua. Sebenarnya di belakang lift juga ada tangga dan eskalator, namun aksesnya masih tertutup.  Di dekat lift ini juga ada sebuah denah besar berisi gambar simpang temu antar moda CSW beserta seluruh halte dan tujuan serta nomor bus. 

Pemandangan : Dokpri
Pemandangan : Dokpri

Saya sempatkan menjajal naik TJ jurusan Tendean dan terus ke Kuningan.  Enaknya naik bus yang melayang adalah bus benar-benar bebas hambatan dan dapata menikmati pemandangan pencakar langit kota Jakarta.   Sampai di Kuningan saya kemudian kembali naik bus ke arah Ciledug sambil menikmati pemandangan lalu kemudian turun di Halte Cipulir.   Di sini saya turun dan sempat melihat halte yang juga sedang sepi penumpang. 

Halte Tj: Dokpri
Halte Tj: Dokpri

Setelah bersantai sejenak saya kembali naik TJ menuju ke halte CSW 1, Tendean, dan kemudian berpindah di Halte Kuningan Barat untuk melanjutkan perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun