Di dalam kamar jenazah berderet  ruangan  yang digunakan juga sebagai area tempat memandikan jenazah.  Rupanya masih menunggu antrean.  Ternyata, bukan hanya dalam kehidupan, dalam kematian pun kita harus antre. Â
Jenazah tampak berbaring dalam kurung batang dititip kain berwarna hijau. Satu demi satu  sebagian teman dan handai taulan berdatangan untuk menyampaikan turut bela sungkawa.  Sebagian besar lagi akan ikut mengantar jenazah menuju ke pemakaman.
Sambil menunggu, saya berjalan-jalan melihat kawasan rumah sakit di sekitar kamar jenazah. Â Ada sebuah paviliun tempat perawatan dengan taman kecil nan asri di depannya.
Tepat di sebelah kamar jenazah, ternyata ada sebuah Studio Televisi . Saya sempat kaget karena dunia pertelevisian selama ini dianggap penuh dengan hingar bingar kehidupan dan hiburan, bagaimana mungkin berdampingan dengan kamar jenazah.
Studio Televisi dan Radio RSIJ TV, Smart Hospital Television, denikian tertulis di atas pintu masuk studio tersebut. Â Di sebelahnya ada tulisan ON AIR yang kebetulan sedang tidak menyala. Â
Saya kemudian kembali le kamar jenazah dan melihat proses pemandian jenazah baru saja selesai. Â Tidak lama lagi jenazah akan dialamatkan dan kemudian siap dibawa langsung ke pemakaman.
Di rumah sakit ini, di lamar jenazah ini  saya  kembali merenung akan arti kehidupan yang penuh dengan rahasia. Â