Ketika saya sedang duduk di sini, seorang gadis yang mengaku petugas dari BNPB juga membagikan masker gratis kepada beberapa pengunjung. Syaratnya setelah menerima masker, kita harus bersedia diambil fotonya.Â
Saya terus berjalan ke sebekah utara. Di sini banyak tempat duduk yang dilengkapi meja untuk pengunjung bersantai. Kursi dan meja dari kayu di alam terbuka yang lumayan cantik. Akses menuju meja dan kursi ini masih ditutup dengan police line berwarna kuning hitam.
Namun saya melihat ada beberapa meja yang diduduki beberapa orang, mungkin satu keluarga. Saya tidak tahu bagaimana mereka masuk, mungkin menerobos atau melompat garis polisi ini.
Tetapi tidak beberapa lama kemudian, ada seorang petugas yang menegur dan meminta mereka untuk pindah. Ketika ditanya mengapa meja dan kursi di kawasan ini belum boleh dipakai oleh pengunjung petugas itu menjelaskan bahwa rumputnya masih baru ditanam dan perlu beberapa hari kemudian baru boleh dipakai.
Di bagian lain ada juga beberapa patung hewan-hewan kecil yang lucu di tengah-tengah rerumputan dan kursi tempat bersantai, ada juga jembatan kecil dan sebuah sungai yang melintas. Sayangnya kondisi sungai masih kurang bersih walau tidak terlalu kotor juga untuk ukuran Jakarta.
Setelah sekitar satu jam lebih bersantai di Tebet Eco Park dan bahkan dua kali menerima masker gratis, saya meninggalkan Taman melalui pintu di sebelah utara di jalan Tebet Timur Raya. Â
Tujuan saya kali ini adalah stasiun Cawang yang menurut Google map masih sekitar 1,6 Km atau 20 menit berjalan kaki.  Di sepanjang jalan juga ada tempat parkir motor di dalam rumah warga, tukang dagangan baik makanan seperti bakso dan tentu saja minuman.  Ternyata pelanggannya adalah pengunjung taman dan mereka berkomunikasi melalu  celah-celah pagar seng.Â
Kehadiran Tebet Eco Park bukan hanya memberikan satu alternatif tempat wisata yang gratis dan lumayan bagus untuk warga, namun sekaligus memberikan peluang usaha kepada masyarakat sekitar. Mengingat sedikitnya lahan parkir, pengunjung disarankan naik kendaraan umum.Â
Kemudahan ini terbukti dengan adanya petunjuk arah di halte TransJakarta Tebet BUMD. Bahkan ketika saya sampai di stasiun Cawang, di depan pintu juga ada petunjuk serupa. Namun kali ini jaraknya 650 Meter. Â Hanya ada satu saran. Alangkah baiknya jika petunjuk arah dibuat lebih bagus dan permanen.