Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pelajaran tentang Kehidupan yang Ada di Candra Naya

3 Juni 2022   11:12 Diperbarui: 3 Juni 2022   11:23 1493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan hanya tentang Chu Zi, di dinding Candra Naya ini juga ada penjelasan tentang Di Zi Gui, yang merupakan intisari ajaran dan filsafat Konghucu mengenai moralitas da perilaku anak. 

Menurut beliau moralitas dan perilaku luhur dan disiplin yang baik adalah dasat bagi pendidikan anak, anak sejak dini harus dibimbing dengan dasar-dasar yang ada pada Di Zi Gui ini.

Saya kemudian berjalan terus menuju beranda utama rumah ini. Di sini dipajang beberapa potret Mayor Khouw Kim An, yang merupakan pemilik rumah ini. Ada potret beliau ketika berpangkat mayor dan ada juga potret ketika berpangkat kapten.   

Saya kemudian keluar melalui pintu besar yang terbuka lebar. Kedua daun pintunya berwarna hitam dengan masing-masing tertulis dua aksara Hanzi dengan warna emas. Sementara gembok pintu ini berbentuk segi delapan atau Patkwa yang juga berwarna emas.  

Beranda muka: dokpri
Beranda muka: dokpri

Di beranda, mengapit pintu utama, ada papan informasi yang menjelaskan bahwa Mayor Khouw Kim An dilahirkan di Batavia pada 1879 dan merupakan salah seorang pendiri Tiong Hoa Hwee Kian. Beliau pernah menjabat sebagai letnan, kapten dan kemudian diangkat menjadi mayor  pada 1910.  

Dijelaskan juga bahwa rumah ini kemungkinan dibangun pada tahun 1807 atau 1867, yang merupakan tahun Kelinci Api. Dari dua kemungkinan ini, bisa saja rumah ini dibangun oleh ayah atau kakek mayor Khouw sendiri.  

Sang mayor baru pindah ke rumah ini pada 1934 setelah sebelumnya tinggal di Bogor. Namun saat Jepang masuk ke Indonesia pada 1942, Mayor  Kouw ditangkap  dan akhirnya meninggal dalam tahanan Jepang di Cimahi pada Februari 1945.

Pojok lain Candra Naya: Dokpri
Pojok lain Candra Naya: Dokpri

Selain kisah Mayor Khouw,  juga ada sekilas informasi mengenai sejarah Gedung Candra Naya ini. Setelah perang dunia II berakhir, pada 1946 berdiri Yayasan Sin Ming Hui yang berkantor di tempat ini. Yayasan ini bergerak dalam bidang sosial yang kemudian berhasil mendirikan Rumah Saki Bumi Waras, dan juga dalam bidang pendidikan sehingga banyak sekolah dari tingkat SD hingga SMA  pernah ada di tempat ini . Bahkan Yayasan ini juga yang kemudian mendirikan cikal bakal Universitas Tarumanegara.

Tempat ini juga pernah menjadi pusat kegiatan olahraga seperti bulu tangkis, bola sodok dan binaraga. Bahkan para juara bulu tangkis Indonesia perebut Piala Thomas seperti Tan Joe Hok dan Ferry Souneville juga berlatih di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun