Mereka pada umunya mendukung keputusan pemerintah Singapura dengan alasan bahwa kebijakan tersebut merupakan hak eksklusif suatu negara.
"Singapura itu emang keras banget sama yang radikal2 agama. Bahkan disana kabarnya, cukup dgn UU terorisme mereka, bicara tentang agama dlm bentuk kekerasan sdh ditangkap..," tulis Denny Siregar melalui akun twitternya @Dennysiregar7
Jelas sekali DS bahkan sangat mendukung insiden ini dan bahkan menganjurkan UAS untuk memperbaiki citra agar tidak ditolak lagi di kemudian hari. Â Selain itu banyak juga pernyataan DS yang bisa membuat pendukung UAS naik darah.
Kelompok yang selama ini sering merasa tersinggung dengan ceramah UAS juga biasanya cukup senang dengan insiden di atas.Â
Mereka yang selama ini sering disebut kafir misalnya seakan-akan mendapat dukungan moril dan kekuatan tersendiri bahwa UAS yang sangat dihormati kelompoknya di Indonesia bisa menjadi tidak berdaya menghadapi negeri sekecil Singapura.
Nah lalu bagaimana pandangan kelompok yang dianggap netral terhadap insiden ini. Kelompok ini biasanya menanggapi dengan kepala dingin. Â Mereka berpendapat bahwa yang dilakukan Singapura bukan islamofobia, tetapi lebih bertujuan melakukan hal ini demi kepentingan nasional mereka.Â
Mereka juga kemudian mengungkapkan fakta bahwa bukan hanya ulama atau penceramah Islam yang pernah ditolak masuk ke Singapura. Pihak otoritas Singapura juga pernah menolak masuk beberapa pengkhotbah non muslim yang dideteksi berpotensi membahayakan keharmonisan antar ras dan agama di Singapura.
Sementara itu dari sisi pemerintah, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid juga mengatakan bahwa hal ini adalah hal yang biasa.Â
Bahkan tokoh pejabat Indonesia seperti Prabowo Subianto dan Gatot Nurmantyo juga pernah ditolak Amerika Serikat. Bahkan Wamenag juga mengajak masyarakat, khususnya umat Islam untuk menjadi lebih terbuka dan menjauhi prasangka yang berlebihan, Singkatnya masyarakat dianjurkan untuk menanggapi insiden ini secara biasa-biasa saja.
Nah sebagai pembaca awam yang bukan siapa-siapa, tentunya kita dapat mengambil pelajaran dari kejadian dan reaksi berbagai kelompok di atas. Â
Tentunya berpulang kepada pendapat masing-masing, tetapi ada baiknya kita lebih bijak dalam mengemukakan pendapat, tidak berlebihan membela atau mengecam seseorang atau negara lain.