Selepas Km 75, jalan kembali lancar hingga bertemu dengan arus utama dari arah timur. Ternyata dari arah timur sudah diberlakukan kontra flow satu jalur saja. Sehingga terlihat satu jalur kendaraan ada di sebelah kanan, Menuju Jakarta namun mengambil jalan yang menuju timur. Â
Kendaraan lumayan padat namun belum terjadi hambatan berarti kecuali sekitar rest Area Km 62. Â Akhirnya, kami memilih untuk mampir sejenak di Rest Area Km 62 yang walaupun sangat ramai, namun masih bisa menampung beberapa kendaraan yang akan masuk. Di sini kami sekedar istirahat sekitar 20 menit saja. Â Â
Di sekitar Km 58 arus kendaraan kembali tersendat, mungkin karena ada rest area Km 57. Kendaraan terus merayap lancar dengan kecepatan sekitar 40-60 km hingga mencapai Km 47.Â
Di sini kita bisa memilih naik jembatan Layang MBZ atau lewat jalur bawah saja. Â Namun mengingat suasana di jalan bawah sudah tidak terlalu padat, kami memilih lewat jalur bawah. Jalur jalan tol Cikampek yang jalannya paling tidak nyaman karena banyak bergelombang.
Sekitar pukul 23.20 malam, baru kami sampai di pintu tol Bekasi Barat dengan total waktu perjalanan dari pintu tol Pasteur sampai keluar di pintu tol Bekasi Barat memakan waktu sekitar 2 jam  50 menit saja termasuk sedikit beristirahat di Rest Area.
Singkatnya perjalanan arus balik Bandung Jakarta mala mini lumayan lancar dan aroma kemacetan belum terlalu terasa. Â Bahkan sedikit lebih lancar dibandingkan arus minggu malam di akhir pekan.Â
Namun dapat dipastikan bahwa arus balik akan semakin padat dan mencapai puncaknya pada 6-8 Mei nanti. Karena itu, bagi sobat yang ingin balik ke Jakarta, baik dari arah Bandung maupun Timur, mesti mempersiapkan diri dan kendaraan lebih baik.Â
Selain siap dengan kartu tol yang sudah cukup saldonya, siap dengan BBM yang selalu diusahakan penuh sebelum masuk tol dan segera mengisi jika mungkin dan tentunya juga siap untuk menghadapi rest area yang mungkin akan berjubel sehingga tidak bisa lagi menampung kendaraan.
Berdasarkan pengamatan selama arus balik kemarin yang masih lumayan lancar, ada bahaya laten yang selama ini menjadi momok bagi pemudik, yaitu rest area.Â
Sebagaimana dimaklumi, dalam perjalanan jauh, baik pengemudi mau pun kendaraan perlu sejenak beristirahat. Pengemudi dan penumpang perlu mampir ke toilet atau juga ibadah di musala, sementara kendaraan mungkin perlu isi BBM.Â
Namun kapasitas rest area di sepanjang jalan tol umumnya dirancang dengan kapasitas kendaraan dalam waktu norma. Tentu saja pengelola jalan tol tidak bisa menyediakan terlalu banyak rest area karena tidak akan ekonomis sewaktu situasi jalan normal. Â Siapa yang akan membangun, siapa yang akan menyediakan fasilitas penunjangnya,